Pengantar Etika dan
Profesionalisme Teknologi Sistem Informasi
Ega Pramesti.
12110260.
Rahmi Imanda.
15110587.
Jurusan Sistem
Informasi, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas
Gunadarma
2014
ABSTRAK
Etika profesionalisme menurut Keiser adalah
sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap
masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka
melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat. Di dalam etika
profesionalisme terdapat sistem norma, nilai dan aturan professional tertulis
yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar
dan tidak baik bagi professional, yang dinamakan Kode Etik Profesi.
Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar
atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari.
Tujuan kode etik yaitu agar professional memberikan jasa sebaik-baiknya
kepada pemakai atau nasabahnya. Dengan adanya kode etik akan melindungi
perbuatan yang tidak professional. Fungsi dari kode etik profesi diantaranya
adalah memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan, sarana kontrol sosial bagi masyarakat
atas profesi yang bersangkutan, dan encegah campur tangan pihak diluar
organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi.
PENDAHULUAN
Istilah Etika berasal
dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’ yaitu ethos sedangkan
bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu, tempat tinggal
yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak, watak, perasaan, sikap,
cara berpikir. Dan arti ta etha yaitu adat kebiasaan. Etika merupakan suatu
ilmu yang membahas perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami
oleh pikiran manusia.
Menurut beberapa ahli mengenai definisi Etika
:
a. Menurut Bertens :
Nilai-nilai atau norma–norma yang menjadi pegangan seseorang atau suatu
kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
b. Menurut KBBI : Etika
dirumuskan dalam 3 arti yaitu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, nilai
yang berkenaan dengan akhlak, dan nilai mengenai benar dan salah yang dianut
suatu golongan atau masyarakat.
c.
Menurut Sumaryono (1995) : Etika berkembang
menjadi studi tentang manusia berdasarkan kesepakatan menurut ruang dan waktu
yang berbeda, yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan manusia pada
umumnya. Selain itu etika juga berkembang menjadi studi tentang kebenaran dan
ketidakbenaran berdasarkan kodrat manusia yang diwujudkan melalui kehendak
manusia.
Lalu,
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris
"Profess", yang dalam bahasa Yunani adalah "Επαγγελια",
yang bermakna "Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus
secara tetap/permanen". Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan
penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki
asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus
untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran,
keuangan, militer, teknik dan desainer.
Pekerjaan
tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam
adalah: sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah
pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi. Profesi memiliki mekanisme serta
aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan, sedangkan
kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu. Hal
inilah yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua orang menganggap
bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.
Sedangkan
Profesionalisme, merupakan komitmen para anggota suatu profesi untuk
meningkatkan kemampuannya secara terus menerus. “Profesionalisme” adalah
sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para
anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya.
METODE
PENULISAN
Dalam pembuatan jurnal ini menggunakan metode
studi literatur yaitu membaca referensi dari jurnal dan artikel yang sudah ada
dengan menggunakan media internet.
PEMBAHASAN
Ciri-ciri Etika Profesionalisme yang
harus dimiliki oleh seorang IT berbeda dari bidang pekerjaan yang lainnya.
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
1.
Memiliki
kemampuan / keterampilan dalam menggunakan peralatan yang berhubungan dengan
bidang pekerjaan IT Seorang IT harus mengetahui dan mempraktekkan pengetahuan
IT-nya ke dalam pekerjaannya.
2.
Punya
ilmu dan pengalaman dalam menganalisa suatu software atau Program.
3.
Bekerja
di bawah disiplin kerja.
4.
Mampu
melakukan pendekatan disipliner.
5.
Mampu
bekerja sama.
6.
Cepat
tanggap terhadap masalah client.
Contoh
ciri-ciri Etika Profesionalisme di bidang IT adalah :
1.
Keterampilan
yang berdasar pada pengetahuan teoritis.
Profesional
diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki
keterampilan yang berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam
praktek.
2.
Asosiasi
professional.
Profesi
biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para anggotanya, yang
dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya. Organisasi profesi
tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya.
3.
Pendidikan
yang ekstensif.
Profesi
yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang
pendidikan tinggi.
4.
Ujian
kompetensi.
Sebelum
memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan untuk lulus dari
suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoretis.
5.
Pelatihan
institusional.
Selain
ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan istitusional
dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota
penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional
juga dipersyaratkan.
6.
Lisensi.
Profesi
menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya mereka yang
memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
7.
Otonomi
kerja.
Profesional
cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis mereka agar terhindar
adanya intervensi dari luar.
8.
Kode
etik.
Organisasi
profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan prosedur
pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
9.
Mengatur
diri.
Organisasi
profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa campur tangan
pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior, praktisi yang
dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.
10. Layanan publik dan altruism.
Diperolehnya
penghasilan dari kerja profesinya dapat dipertahankan selama berkaitan dengan
kebutuhan publik, seperti layanan dokter berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.
11. Status dan imbalan yang tinggi.
Profesi
yang paling sukses akan meraih status yang tinggi, prestise, dan imbalan yang
layak bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan
terhadap layanan yang mereka berikan bagi masyarakat.
Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Pelanggaran Etika Profesionalisme :
a.
Kebutuhan Individu
b.
Tidak Ada Pedoman
c.
Perilaku dan Kebiasaan Individu Yang
Terakumulasi dan Tak Dikoreksi
d.
Lingkungan Yang Tidak Etis
e.
Perilaku Dari Komunitas
KESIMPULAN
Etika merupakan suatu
ilmu yang membahas perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami
oleh pikiran manusia. Sedangkan Profesi
adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus. Di dalam etika profesi terdapat sistem norma,
nilai dan aturan tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik,
dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi professional, yang dinamakan Kode
Etik Profesi.
Tujuan dari Kode Etik
Profesi adalah :
1.
Untuk menjunjung
tinggi martabat profesi.
2.
Untuk menjaga dan
memelihara kesejahteraan para anggota.
3.
Untuk meningkatkan pengabdian
para anggota profesi.
4.
Untuk meningkatkan mutu
profesi.
5.
Untuk meningkatkan mutu
organisasi profesi.
6.
Meningkatkan layanan di atas
keuntungan pribadi.
7.
Mempunyai organisasi
profesional yang kuat dan terjalin erat.
8.
Menentukan baku
standarnya sendiri.
SUMBER
1.
http://muaramasad.blogspot.com/2013/03/pengertian-etika-profesi-dan.html
2.
http://tugas01-etika-profesi.blogspot.com/
3.
http://rivaisriva.blogspot.com/2012/03/pengertian-profesi-profesionalisme-dan.html
4.
http://firmanharimurty.blogspot.com/2012/12/ciri-khas-profesi.html
5.
http://sunsitindari.blogspot.com/2010/03/etika-berprofesi-di-bidang-teknologi.html
6.
http://eghiplace.blogspot.com/2011/04/jurnal-etika-dan-profesionalisme-it.html
7.
http://yusuflife.blogspot.com/2013/04/pengertian-etika-profesi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar