Follow Us @soratemplates

5 Februari 2012

Kasus Kepemimpinan

10:34 PM 1 Comments

Hartoyo Sebagai Manajer
    Drs. hartoyo telah menjadi manajer tingkat menengah dalam departemen produksi suatu perusahaan kurang lebih 6 bulan. Hartoyo bekerja pada perusahaan setelah dia pension dari tentara. Semangat kerja departemen rendah sejak dia bergabung dalam perusahaan. Beberapa dari karyawan meunujukkan sikap tidak puas dan agresif.
    Pada jam istirahat makan siang, hartoyo bertanya pada drs. Abdul Hakim, ak, manajer departemen keuangan, apakah dia mengetahui tentang semangat kerja yang rendah dalam departemen produksi. Abdul halim menjawab bahwa dia telah mendengar secara informal melalui komunikasi "grapevine", bahwa para karyawan hartoyo merasa tidak senang dengan pengambilan semua keputusan yang dibuat sendiri oleh olehnya. Dia (hartoyo) menyatakan, "dalam tentara, saya membuat semua keputusan untuk bagian saya, dan semua bawahan mengharapkan saya untuk berbuat seperti itu."

Pertanyaan kasus:
  1. Gaya kepemimpinan macam apa yang digunakan oleh hartoyo? Bagaimana keuntungan dan kelemahannya? Bandingkan motivasi bawahan hartoyo sekarang dan dulu sewaktu tentara.
  2. Konsekuensi apa, bila hartoyo tidak dapat merubah gaya kepemimpinannya? Apa saran saudara bagi perusahaan, untuk merubah keadaan?
Jawab:
  1. Gaya kepemimpinan yang digunakan oleh bapak Hartoyo adalah Kepemimpinan Otoritas, dimana  salah satu ciri dari kepemimpinan ini adalah : setiap perintah dan kebijakan selalu ditetapkan sendiri. keuntungan dari gaya kepemimpinan ini adalah perhatiannya terhadap kreatifitas dan efisiensi kerja. Kelemahannya, terjadinya komunikasi satu arah antar pemimpin dengan anak buahnya, saran dan pendapat menjadi tertutup dan lebih banyak kritikan daripada pujian. Hal ini membuat kurangnya motivasi para karyawan Hartoyo, bertolak belakang dengan anak buah Hartoyo saat ia masih menjadi tentara, mereka membutuhkan seorang pemimpin yang tegas.
  2. Konsekuensi yang didapatkan Hartoyo jika dia tidak merubah sikapnya adalah terjadinya kerenggangan hubungan komunikasi antara pimpinan dan bawahan yang bisa berdampak terhadap kenerja para karyawannya dan bisa berdampak terhadapa kemajuan perusahaannya. Saran saya, bpk Hartoyo harus merubah gaya kepemimpinannya yang otoritas dan menjalin komunikasi dengan bawahannya, mendengar dan menerima saran dan pendapat bawahannya.