Follow Us @soratemplates

23 Oktober 2012

Kalimat Efektif dan Paragraf

8:00 AM 0 Comments
KALIMAT EFEKTIF

Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan gagasan pada pikiran  pendengar atau pembaca seperti gagasan yang ada pada pikiran pembicara atau penulis.
Kalimat efektif adalah kalimat yang terdiri atas kata-kata yang mempunyai unsur SPOK atau kalimat yang mempunyai ide atau gagasan pembicara/ penulis.

Syarat-syarat Kalimat Efektif
ü Kelogisan
·      Kalimat pasif dan aktif harus jelas
·      Subjek dan keterangan harus jelas
·      Pengantar kalimat dan predikat harus jelas
·      Induk kalimat dan anak kalimat harusjelas
·      Subjek tidak ganda
·      Predikat tidak d idahului kata yang
ü Kepararelan
Predikat kalimat majemuk setara rapatan harus pararel. Artinya, jika kata kerja, harus kata kerja semuanya; jika kata benda harus kata benda semuanya.
Contoh:
Harga minyak disesuaikan atau kenaikan itu secara wajar.
>> Harga minyak disesuaikan atau dinaikan secara wajar.
ü Ketegasan
·      Unsur-unsur yang ditonjolkan diletakkan di awal kalimat.
     Contoh : Presiden menegaskan agar kita selalu hidup disiplin.
·      Membuat urutan yang logis.
Misalnya 1, 2, dan 3 ; kecil, edang, dan besar; anakanak,remaja dan orang tua, dsb.
ü Kehematan
Kehematan adalah penggunaan kata-kata secara hemat, tetapi tidak mengurangi makna atau mengubah informasi.
·      Menghilangkan pengulangan subjek yang sama pada anak kalimat.
·      Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
·      Menghindarkan kesinoniman kata dalam kalimat.
ü Ketepatan : pemakaian diksi atau pilihan kata harus tepat.
·      Pemakaian kata harus tepat
·      Kata berpasangan harus sesuai
·      Menghindari peniadaan preposisi.
ü Kecermatan
Cermat ialah kalimat yang dihasilkan tidak menimbulkan tafsir ganda dan harus tepat diksinya. Prinsip kecermatan berarti cermat dan tepat menggunakan diksi. Agar tercapai kecermatan dan ketepatan diksi, harus memperhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini.
·      Hindari penanggalan awalan
·      Hindari peluluhan bunyi / c /
·      Hindari bunyi / s /, / p /, / t /, dan / k / yang tidak luluh
·      Hindari pemakaian kata ambigu
ü Kepaduan : informasi yang disampaikan itu tidak terpecah-pecah.
·      Kallimat tidak bertele-tele dan harus sistematis.
·      Kalimat yang padu menggunakan pola aspek-agen-verbal atau aspek-verbal-pasien.
· Diantara predikat kata kerja dan objek penderita tidak disisipkan kata daripada/tentang.
ü Kesejajara
Kesejajaran adalah penggunaan bentuk-bentuk yang sama pada kata-kata yang paralel. Agar kalimat terlihat rapi dan bermakna sama, kesejajaran dalam kalimat diperlukan.
ü Keharmonisan
Keharmonisan kalimat artinya setiap kalimat yang kita buat  harus harmonis  antara pola berpikir dan struktur bahasa.
·      Subjek
Subjek (S) ialah bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, tokoh, sosok, benda, sesuatu hal,
·      Predikat
Predikat (P) adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan apa atau dalam keadaan bagaimana subjek. Predikat dapat juga berupa sifat, situasi, status, cirri, atau jatidiri subjek.
·      Objek dan Pelengkap
Objek dan Pelengkapadalah bagian kalimat yang melengkapi predikat.
·      Keterangan
Keterangan (Ket) ialah bagian kaliamat yang menerangkan berbagai hal mengenai bagian yang lainnya.

PARAGRAF

Paragraf berasal dari bahasa Yunani “paragrafos” yang artinya “menulis disamping” atau “tertulis disamping”. Paragraf adalah suatu jenis tulisan yang memiliki tujuan atau ide. Paragraf bisa juga diartikan, seperangkat kalimat yang tersusun secara logis dan sistematis yang mengandung satu kesatuan ide pokok.

Fungsi Paragraf
Paragraf dapat berfungsi sebagai:
 Ã¼  Penampung (fragmen/bagian) pikiran tau ide pokok
 Ã¼  Alat untuk memudahkan pembaca memahami jalan pikiran pengarang
 Ã¼  Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis
 Ã¼  Pedoman bagi pembaca mengikuti dan memahami alur pikiran pengarang
 Ã¼  Alat untuk menyampaikan fragmen pikiran atau ide pokok pengarang kepada para pembaca
 Ã¼  Sebagai penanda bahawa pikiran baru dimulai
 Ã¼  Dalam rangka keseluruhan karangan paragraf dapat berfgsi sebagai pengantar, transisi, dan penutup.
Unsur-Unsur paragraf
1 .   Ide pokok yaitu ide pembicaraan atau masalah yang bersifat abstrak. Ide pokok biasanya berupa kata, frase, atau klausa.
2.    Kalimat topik yaitu perwujudan pernyataan ide pokok dalam bentuk yang masih abstrak.
3.    Kalimat pengembang yaitu rincian atau penjelasan ide pokok dalam bnetuk yang kongret.
4.   Kalimat penegas yaitu kalimat yang berfunggsi menegaskan dengan cara mengulang bentuk kalimat topik pada bagian akhir paragaraf
5.    Transisi yaitu mata rantai penghubung paragraf

Syarat pembuatan paragraf/alinea:
1.   Kesatuan, maksudnya semua kalimat yang membina alinea itu secara bersama-sama  menyatakan satu hal suatu hal tertentu. 
2.  Koherensi (kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat yang lain yang membentuk alinea itu). 
3.  Perkembangan alinea (perkembangan alinea adalah penyusunan/ perician daripada gagasan-gagasan yang membina alinea-alinea itu). 

Perkembangan Alinea 
Perkembangan dan pengembangan alinea mencakup dua persoalan utama yaitu,
1.   Kemampuan merinci secara maksimal gagasan utama alinea ke dalam gagasan-gagasan bawahan. 
2.  Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan bawahan ke dalam suatu urutan yang teratur. 

Adapun metode pengembangan alinea antara lain : 
·      Klimaks Dan Anti Klimaks 
·      Sudut Pandangan 
·      Perbandingan Dan Pertentangan 
·      Analogi
·      Contoh 
·      Proses 
·      Sebab-Akibat 
·      Umum-Khusus Dan Khusus-Umum 
·      Klasifikasi
·      Definisi luas 
·      Perkembangan Dan Kepaduan Antar Alinea

Jenis-jenis paragaraf berdasarkan kalimat utamanya:
1.   Paragraf deduktif
Merupakan paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragraf dan dilengkapi kalimat penjelas sebagai pelengkapnya.
2.  Kalimat induktif
Merupakan paragraf yang kalimat utamanya terletak di akhir kalimat dan kalimat penjelasnya terletak di awal paragraf.
3.  Paragraf campuran
Merupakan paragraf yang kaliamat utamanya terletak di awal paragaf dan dipertgas lagi di akhir paragaraf.

Jenis-jenis paragarf berdasarkan isinya:
1.   Narasi : paragaraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian, terdapat alur cerita, tokoh, setting dan konflik. Paragraf ini tidak memilki kalimat utama.
2.  Deskripsi merupakan salah satu jenis karangan yang melukiskan suatu objek sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sehingga pembaca dapat melihat dan mendengar mearasakan, mencium secara imajinatif apa yang dilihat, didengar, dan dicium oleh penulis tentang objek yang dimaksud.
3.  Eksposisi merupakan paragraf yang berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca.
4.  Argumentasi adalah paragraf atau karngan yang membuktikan kebenaran tentang sesuatu. Pada akhir paragraf atua karangan perlu disajikan kesimpulan.
5.  Persuasi adalah paragraf yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca untik berbuat sesuatu.

Sumber:
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/196711031993032-NOVI_RESMINI/KALIMAT_EFEKTIF.pdf
http://www.scribd.com/doc/58674069/Makalah-Paragraph
http://irpantips4u.blogspot.com/2011/10/bab-i-pendahuluan.html


21 Oktober 2012

Kalimat

8:50 AM 1 Comments
PENGERTIAN KALIMAT
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital  dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!). 

UNSUR-UNSUR KALIMAT
·       Subjek
ciri-cirinya adalah:
ü  Jawaban atas pertanyaan apa atau siapa :  dapat berupa manusia, biasanya digunakan kata tanya siapa.
ü  Biasanya disertai kata itu, ini, yang dan tersebut (sebagai pembatas antara subyek dan predikat
ü Didahului kata bahwa : Kata bahwa merupakan penanda bahwa unsur yang menyertainya adalah anak kalimat pengisi fungsi subyek.
ü Mempunyai keterangan pewatas/atribut yang : Kata yang menjadisubyek suatu kalimat dapat diberi keterangan lebih lanjut dengan menggunakan penghubung yang
ü Tidak didahului preposisi : Subyek tidak didahului preposisi, seperti dari, dalam, di, ke, kepada, pada.
ü Berupa kata benda atau frase kata benda : Subyek kebanyakan berupa kata benda atau frase kata benda.

Contoh: Dia sedang belajar

·       Predikat
Ciri-cirinya sebagai berikut:
ü Jawaban atas pertanyaan mengapa atau bagaimana
ü Kata adalah atau ialah
ü Dapat diingkarkan
ü Dapat disertai kata-kata aspek atau modalitas
ü Unsur pengisi predikat. Predikat suatu kalimat dapat berupa: kata dan frase.

Contoh: Evan sakit sehingga Ia tidak mengikuti perkuliahan.

·       Objek
ü Langsung di belakang predikat
ü Dapat menjadi subyek kalimat pasif
ü Tidak didahului preposisi
ü Kategori katanya kata benda/ frase kata benda
ü Dapat dinganti dengan –nya
ü Didahului kata bahwa
ü Anak kalimat pengganti kata benda ditandai oleh kata bahwa dan anak kalimat ini dapat menjadi unsur objek dalam kalimat transitif.
ü Kebanyakan kata kerja berawalan ber- atau ter- tidak memerlukan objek (intransitif)
ü Kebanyakan kata kerja berawalan me- memerlukan objek (transitif)

      Contoh : Mahasiswa mengerjakan tugas Bahasa Indonesia
·            
      · Pelengkap
  Pelengkap dan objek memiliki kesamaan. Kesamaan itu ialah kedua unsur kalimat ini:
§  Bersifat wajib ada karena melengkapi makna kata kerja predikat kalimat.
§  Menempati posisi di belakang predikat.
§  Tidak didahului preposisi.

Contoh : Mahasiswa harus menyelesaikan studi tepat waktu.

·    · Keterangan merupakan unsur yang fungsinya menerangkan seluruh fungsi kalimat atau unsur kalimat tertentu dalam kalimat.
Contoh :Audrey  membaca buku di ruang baca.

POLA KALIMAT 
Setelah membicarakan beberapa unsur yang membentuk sebuah kalimat yang benar, kita dapat menentukan  pola  kalimat  dasar  itu  sendiri.  Berdasarkan  penelitian  para  ahli,  pola kalimat dasar dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.a
1. KB + KK : Mahasiswa berdiskusi.
2. KB + KS : Dosen itu ramah.
3. KB + KBil : Harga buku itu sepuluh ribu rupiah.
4. KB + (KD + KB) : Tinggalnya di Palembang.
5. KB1 + KK + KB2 : Mereka menonton film.
6. KB1 + KK + KB2 + KB3 : Paman mencarikan saya pekerjaan.
7. KB1 + KB2 : Rustam peneliti.
Ketujuh pola kalimat dasar ini dapat diperluas dengan berbagai keterangan dan dapat pula pola-pola dasar itu digabung-gabungkan sehingga kalimat menjadi luas dan kompleks.

KALIMAT BERDASARKAN ISI
1.   Kalimat berita
2.  Kalimat larangan

KALIMAT BERDASARKAN POLA KALIMAT
1.   Kalimat tunggal 
     yaitu kalimat yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat
Contoh : mahasiswa berdiskusi
2.  Kalimat majemuk
a.   Majemuk Setara : kalimat majemuk setara terjadi dari dua kalimat tunggal atau lebih. Kalimat majemuk setara dikelompokkan menjadi empat jenis, sebagai berikut:
·   Dua kalimat tunggal atau lebih dapat dihubungkan oleh kata dan atau serta jika kedua kalimat tunggal atau lebih itu sejalan, dan hasilnya disebut kalimat majemuk setara penjumlahan.
Contoh:
Kami membaca
Mereka menulis
>> Kami membaca dan mereka menulis.
·    Kedua kaltunggal yang berbentuk kalimat setara itu dapat dihubungkan oleh kata  tetapi jika kalimat  itu  menunjukkan  pertentangan,  dan  hasilnya  disebut  kalimat  majemu  setara pertentangan.
Contoh:
Amerika dan Jepang tergolong negara maju.
Indonesia dan Brunei Darussalam tergolong negara berkembang.
>> Amerika  dan  Jepang  tergolong  negara maju,  tetapi  Indonesia  dan  Brunei Darussalam tergolong negara berkembang.
·   Dua kalimat tunggal ata lebih dapat dihubungkan oleh kata  lalu  dan  kemudian  jika kejadian yang dikemukakannya berurutan.
Contoh: Upacara serah terima pengurus koperasi sudah selesai, lalu Pak Ustaz membacakan doa selamat.
·    Dapat  pula  dua  kalimat  tunggal  atau  lebih  dihubungkan  oleh  kata atau  jika  kalimat  itu menunjukkan pemilihan, dan hasilnya disebut kalimat majemuk setara pemilihan.
Contoh: Para pemilik televisi membayar iuran televisinya di kantor pos yang terdekat, atau para petugas menagihnya ke rumah pemilik televisi langsung.

b.  Kalimat Majemuk tidak Setara (Bertingkat)
Kalimat majemuk  tidak  setara terdiri atas satu suku kalimat yang  bebas dan satu suku kalimat atau lebih yang tidak bebas.
Contoh:
Komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern. (tunggal)
Mereka masih dapat mengacaukan data-data komputer. (tunggal)
>> Walaupun  komputer  itu  dilengkapi  dengan  alat-alat  modern,  mereka  masih  dapat mengacaukan data-daa komputer itu.
c.   Kalimat Majemuk Campuran
   Kalimat jenis ini terdiri atas kalimat majemuk taksetara (bertingkat) dan kalimat majemuk setara, atau terdiri atas kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk taksetara (bertingkat).
Misalnya:
1. Karena hari sudah malam, kami berhenti dan langsung pulang.
2. Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja karena tugasnya belum selesai.

Sumber:
http://akmalik.files.wordpress.com/2011/03/modul-2-unsur-unsur-pembentuk-kalimat.pdf
http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/PengertianKalimat.pdf