I.
Pengertian
Bahasa
Bahasa dapat diartikan sebagai alat
yang digunakan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dalam menyampaikan isi
pikiran, gagasan, ide, konsep, dan perasaan kita. Setiap satu ungkapan bahasa
memiliki suatu makna, misalkan saja “nasi” bermakna sesuatu yang dapat dimakan
orang sebagai makanan pokok. Bahasa sebagai alat komunikasi hanya dimiliki oleh
manusia, sedangkan hewan berkomunikasi melalui bunyi atau gerak isyarat.
Manusia menguasai bahasa dengan cara belajar, bukan melalui insting seperti
hewan. Ketika kita masih balita kita hanya bisa mengungkapkan kata “mama” atau
“papa” namun seiring kita tumbuh kita mulai menguasai berbagai kata dan ketika
di sekolah dasar kita belajar bahasa untuk berkomunikasi dengan orang lain.
II.
Fungsi Bahasa
Fungsi bahasa dapat dilihat dari sudut penutur,
pendengar, topic, kode dan amanat pembicaraan.
1.
Fungsi Personal
atau Pribadi
Bahasa
dapat berfungsi sebagai alat komunikasi untuk menyatakan sikap melalui yang kita
ungkapkan dengan memperlihatkan emosi kita sewaktu mengungkapkannya, apakah
kita marah, sedih, ataupun gembira.
2.
Fungsi Direktif
Fungsi
direktif dalam bahasa bertujuan untuk mengatur tingkah laku pendengar, dan
membuat si pendengar melakukan suatu tindakan atau kegiatan yang kita inginkan.
3.
Fungsi Fatik
Bahasa
berfungsi untuk menjalin hubungan, memelihara, memperlihatkan persahabatan, dan
rasa solidaritas antara pembicara dengan pendengar. Contohnya seperti ungkapan-ungkapan
pada waktu pamit, berjumpa, termasuk menanyakan keadaan seseorang, dan ungkapan
ini akan mempunyai makna jika disertai dengan unsur paralinguistik seperti,
senyuman, gerak-gerik tangan, kedipan mata, atau gelengan kepala.
4.
Fungsi
Referensial
Bahasa
sebagai fungsi diferensial maksudnya adalah untuk membicarakan sebuah objek
atau peristiwa-peristiwa yang ada dalam budaya pada umumnya. Fungsi referensial
inilah yang melahirkan paham tradisional bahwa bahasa merupakan sebuah alat
untuk menyampaikan pikiran, gagasa, ide, dan perasaan kita tentang dunia di
sekelilingnya.
5.
Fungsi
Metalingual atau Metalinguistik
Pada
umumnya bahasa digunakan untuk membicarakan masalah politik, ekonomi, hukum,
budaya, ilmu pengetahuan dan sebagainya. Namun dalam fungsi bahasa sebagai
metalingual atau metalinguistik, bahasa berfungsi untuk membicarakan bahasa itu
sendiri. Hal ini dapat kita lihat dalam proses pembelajaran bahasa dimana,
kaidah dan makna suatu bahasa juga dijelaskan dengan menggunakan bahasa.
6.
Fungsi Imajinatif
Bahasa,
selain untuk mengungkapkan pikiran, dan perasaan yang sebenarnya juga bisa
untuk mengungkapkan sesuatu yang bersifat imajinasi atau khayalan kita sendiri
seperti puisi, cerita, ataupun dongeng. Biasanya digunakan sebagai suatu karya
seni baik untuk kesenangan pribadi maupun pendengar.
III.
Perkembangan
Bahasa Indonesia
1.
Perkembangan
Bahasa Indonesia Sebelum Kemerdekaan
Pada
zaman Sriwijaya bahasa yang dikenal adalah bahasa Melayu, yang digunakan
sebagai alat komunilasi antar suku, dan sebagai penghubung dalam transaksi
perdangan baik dari dalam Nusantara maupun dari luar Nusantara. Bahasa Melayu
berkembang seiring dengan berkembangnya agama islam, bahasanya mudah diterima
sebagai penghubung antar suku, antar kerajaan dan antar pulau di Indonesia.
Perkembangnya bahasa melayu membuat hubungan persaudaraan dan persatuan
pemuda-pemudi di Indonesia menjadi semaki kuat, sehingga pada tanggal 28
Oktober 1928 bahasa Melayu dijadikan sebagi Bahasa Indonesia.
2.
Perkembangan
Bahasa Indonesia Setelah Kemerdekaan
Lahirnya Bahasa
Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928 ditunjukkan dalam sumpah pemuda yang
berisi;
1)
Kami Putra dan
Putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah Air Indonesia.
2)
Kami Putra dan
Putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia.
3)
Kami Putra dan
Putri Indonesia mengaku menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Sehari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia
yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945, bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa
negara, hal ini terdapat dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945 yang berbunyi “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia,(pasal 36)”.
Dalam perkembangannya bahasa Indonesia mengalami berbagai macam perubahan dari
tahun 1928 hingga sekarang. Bahasa Indonesia merupakam bahasa yang hidup, dan
terus menghasilkan kata-kata yang baru baik dari penciptanya maupun dari
penyerapan bahasa daerah masing-masing ataupun bahasa asing.
IV.
Kedudukan Bahasa
Indonesia
1.
Kedudukan Bahasa
Indonesia sebagai bahasa Nasional
Fungsi bahasa Indonesia
sebagai bahasa Nasional:
·
Bahasa Indonesia
sebagai kebanggaan bangsa.
Hal
ini dikarenakan bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial dan budaya
Indonesia, yang telah menjadi dasar kebanggaan terhadap bangsa Indonesia itu
sendiri. Bahasa Indonesia haruslah kita pelihara dan kita bina agar tetap
menjadi lambang kebanggaan kita terhadap bangsa ini.
·
Bahasa Indonesia
sebagai lambang identitas nasional.
Bahasa
Indonesia dapat memiliki identitasnya apabila masyarakat Indonesia membina dan
mengembangkan bahasa Indonesia dibandingkan dengan unsur-unsur bahasa yang
lain.
·
Bahasa Indonesia
sebagai alat perhubungan antar warga, antar budaya, antar daerah.
Indonesia
yang terdiri dari pulau-pulau mempunyai kebudayaan masing-masing begitu juga
dengan aneka ragam bahsa tiap daerahnya. Namun perbedaan itu tidak menjadi
hambatan bagi masyarakat Indonesia untuk saling berkomunikasi antar daerah,
karena bahasa Indonesia telah menjadi bahasa penghubung bagi warga Indonesia.
2.
Kedudukan Bahasa
Indonesia sebagai bahasa Negara
Fungsi bahasa Indonesia
sebagi bahasa negara:
·
Sebagai bahasa
resmi kenegaraan. Bahasa Indonesaia digunakan dalam berbagai acara kenegaraan,
peristiwa, upacara bendera, pidato kepresidenan, baik dalam bentuk tulisan
maupun lisan, serta untuk penulisan dokumen, surat pemerintah dan sebagainya.
·
Bahasa sebagai
pengantar dalam dunia pendidikan. Bahasa Indonesia digunakan sebagai media
untuk berkomunikasi dalam dunia pendidikan, mulai dari tamn kanak-kanak sampai
ke perguruan tinggi.
·
Sebagai alat perhubungan
pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
·
Sebagai alat
pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Referensi:
1.
http://dibustom.wordpress.com/2011/05/07/pengertian-bahasa-karakteristik-bahasa-dan-funsi-bahasa-kajian-sosiolinguistik/
2.
http://jaririndu.blogspot.com/2012/01/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia.html
3.
http://www.scribd.com/doc/27448428/an-Bahasa-Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar