Follow Us @soratemplates

31 Januari 2013

Terima Kasih Tuhan Part1

1:05 AM 0 Comments

Paris, Perancis
Indahnya sinar mentari menerangi puncak menara Eiffel. Tak henti-hentinya Fatimah menatap menara itu sambil mengucap syukur. Dari dulu dia sangat ingin melihat menara itu dari dekat. Kini, semua telah terwujud. Dua tahun lalu, dia dan teman satu kampusnya, Sahara, mendapatkan kontrak kerja di Perancis selama dua tahun. Fatimah lulus di salah satu Universitas di Perancis jurusan arsitektur. Saat kuliah dia sering melukis dan mendapatkan penghasilan dari lukisannya itu.  Melukis adalah hobinya semenjak kecil, namun menjadi seorang arsitek adalah cita-citanya.
 “Lukisanmu sangat cantik.” seorang nenek-nenek Perancis terkesima melihat lukisan Danau Maninjau milik Fatimah. “Merci, madame”, terima kasih madam. “Dimanakah ini?” tanya nenek tersebut penasaran melihat keindahan alam Indonesia.
Ouest de Sumatra en Indonésie” jawab Fatimah dengan senyum manisnya. Nenek itu melihat lukisan Fatimah dengan seksama. Kemudian, terbersitlah di hati nenek itu untuk membeli lukisan tersebut. “Saya jadi ingin datang ke tempat ini.” kata nenek itu sambil membayangkan dirinya berada di Danau Maninjau. “Wah, kalau nenek datang ke Indonesia, saya akan sangat senang sekali menemani nenek berkeliling ke tempat-tempat yang indah dan mengagumkan.” balas Fatimah dengan bahasa Perancisnya yang lancar. “Wah, itu terdengar sangat menyenangkan”. Fatimah dan nenek itupun kemudian saling berbagi cerita dengan serunya. Tanpa dia sadari matahari sudah mulai terbenam.
Fatimah beranjak dari tempatnya dan berjalan menuju apartemen. Lokasi apartemennya tidak jauh dari bangunan yang penuh sejarah itu . Begitu sampai, dia langsung membuka laptop dan jemarinya mulai sibuk bergerak. Setelah email yang dibuat nya terkirim, Fatimah pun beranjak dari kursinya untuk mengambil air wudhu. Tiba-tiba saja punggungnya terasa sakit sekali. Dia hampir tidak bisa untuk berdiri tegak. “Kamu tidak apa-apa Fatimah?”tanya Sahara. “Tidak apa-apa, mungkin sindrom setelah haid, biasanya punggungku memang selalu sakit. Tapi entah kenapa kali ini rasanya benar-benar sakit, dan panggulku juga terasa nyeri.” jawab Fatimah menahan rasa sakitnya. “Sebaiknya kamu periksakan ke dokter, biar bisa diobati.”saran Sahara. “Insya Allah tidak apa-apa kok, nanti juga sehat kembali.”jawab Fatimah.
“Ya sudah, kamu istirahat saja dulu. Jangan sampai kamu sakit. Besok kita akan melakukan meeting terakhir dengan Pak George, dan di  minggu terakhir kita bisa jalan-jalan. Aku sudah tidak sabar ingin berkunjung ke Istana Versailes.” balas Sahara penuh semangat. Seminggu terakhir di Perancis adalah saat yang ditunggu-tunggu Fatimah dan Sahara, karena mereka bisa berkeliling ke berbagai tempat yang dulu tidak sempat mereka datangi.
Sepulang meeting dengan kliennya, Fatimah langsung mengecek inbox emailnya. Dia melihat ada satu email masuk. Dari ayahnya.
“Assalamualaikum anandaku sayang,
Bagaimana kabarmu disana? Kami harap kamu dalam keadaan baik-baik saja, dan selalu dalam lindungan Allah S.W.T. Kami sangat senang sekali mendengar kalau seminggu lagi kamu akan pulang ke Indonesia. Ada kabar baik dari Tiara adik bungsumu, dia  berhasil mendapatkan peringkat pertama satu sekolah di Ujian Nasional, dan alhamdulillah dia juga berhasil mendapatkan beasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri dengan jurusan kedokteran. Tapi sepertinya dia masih bingung, katanya dia juga ingin mendapatkan beasiswa ke luar negeri seperti kamu dulu. Apapun pilihannya nanti, kita do’akan saja, semoga itu yang terbaik. Kami sekeluarga sudah tidak sabar lagi menungu kedatanganmu. Oh iya, Farhan dan Tiara ingin dibawakan  oleh-oleh miniatur menara Eiffel, mereka bilang gantungan kunci yang kamu berikan dulu terlalu kecil J. Sukses ya nak di sana, semoga Allah selalu melimpahkan kasih sayangNya padamu. Do’a kami selalu menyertaimu disana.”

Seminggu terakhir benar-benar dimanfatkan Fatimah dan sahabatnya untuk berlibur. Sahara begitu menikmati indahnya pesona Istana Versailes. Istana yang begitu megah. Fatimah juga tidak kalah kagumnya melihat arsitektur gothic, Notredame. Mereka juga tidak lupa berkunjung ke kota Lyon yang terkenal dengan kulinernya yang lezat. Sangat menyenangkan menikmati keindahan kota-kota di Perancis, tapi kebahagiaan untuk kembali ke tanah air adalah sesuatu yang berbeda, dan lebih dinanti.

Jakarta, Indonesia
Fatimah menunggu sambil mengingat kenangan manisnya bersama ibu, ayah dan kedua adiknya. Saat masih kecil, Fatimah sering bermain petak umpet di sebuah taman, dekat rumahmya. Tempat itu menjadi tempat favorit keluarganya. Fatimah tersadar dari lamunannya saat mendengar pemberitahuan bahwa, pesawat yang dia tumpangi akan segera mendarat di Bandara Soekarno-Hatta.
Fatimah melihat keluarganya telah menanti kedatangannya. Kemudian diapun memeluk ibunya, serta mencium tangan sang ayah,  dan memeluk kedua adiknya tercinta.
“Bagaimana kuliahmu Farhan, lancar?” tanya Fatimah.
Alhamdulillah, kak. Lancar.” jawab Farhan.
“Gimana nggak lancar, kak. Ada cewek cantik yang bikin kak Farhan betah ke kampus.”lanjut Tiara. “Kamu ini, masih kecil, jangan sok tahu deh.” lanjut Farhan. Fatimah hanya tersenyum mendengar celotehan adik bungsunya itu.
Fatimah banyak bercerita tentang kehidupannya selama kerja di Perancis. Si bungsu tidak henti-hentinya menggoda kakak lelakinya. Begitu sampai di rumah, ibunya telah menyiapkan hidangan untuk makan bersama. Menurutnya, masakan ibunya jauh lebih enak dari masakan manapun. Melihat senyum anggota keluarganya membuat Fatimah merasa paling beruntung dan bahagia.
“Oh iya kak, oleh-olehnya ada nggak?”tanya Tiara penuh harap.
“Yaaah, kakak lupa, dek...” goda Fatimah. Raut wajah Tiara langsung terlihat kecewa.
“Bercanda, ada di dalam tas kakak, sebentar ya.” Fatimah beranjak dari kursinya. Tiba-tiba saja Fatimah terjatuh, pinggulnya terasa nyeri dan punggungnya terasa amat sakit. Fatimah berusaha untuk menahan rasa sakit yang dideritanyanya. Fatimah tidak ingin membuat keluarganyanya khawatir, tapi ibunya sudah terlanjur menghampiri dan melihat kondisi Fatimah. “Kamu kenapa, Nak?” tanya ibunya khawatir. “Tidak apa-apa kok, Bu. Aku baik-baik saja, cuma sindrom bulanan.” jawab Fatimah. Fatimah merasa ada yang aneh dengan dirinya. Hampir setiap minggu dia mengeluarkan darah, seperti pada saat haid. Ia juga sering merasakan sakit di bagian paha, pinggang dan pinggulnya.
Pada malam hari setelah kejadian itu dia membuka beberapa situs di internet dan mengetik beberapa gejala yang dialaminya. Dia membuka beberapa artikel. Semakin banyak informasi yang didapatnya semakin kuat jantungnya berdetak, nafasnya mulai naik-turun, dan badannya mulai gemetar, shock.
Fatimah datang ke rumah sakit tanpa sepengetahuan kedua orangtuanya. Fatimah membuat janji bertemu dengan Dokter Arini, ginekolog andalan rumah sakit tersebut. Dokter Arini melakukan pemeriksaan terhadap Fatimah. Dua hari kemudian, Fatimah kembali datang ke rumah sakit.
”Ba..bagaimana hasilnya,...Dok?” tanya Fatimah dengan cemas. Dia tidak bisa membaca ekpresi DokterArini.
“Fatimah, saya sudah melihat hasil pemeriksaan kamu. Awalnya, saya sempat mengira terjadi kesalahan terhadap hasilnya. Namun setelah saya melakukan beberapa kali uji coba, hasilnya tetap sama. Maafkan saya harus menyampaikan hal ini. Kekhawatiran yang kamu rasakan, ternyata benar. Hasil lab menyatakan bahwa, kamu mengidap kanker serviks stadium lanjut.” jawab Dokter Arini.
Hening. Fatimah terpana mendengar jawaban dari dokter. Dua kata itu, kanker serviks, membuat tubuh Fatimah tidak berkutik. Badannya dingin dan gemetar, jantungnya berdetak cepat, dan matanya mulai basah. “Ba..bagaimana mungkin dokter? Saya belum menikah, bagaimana mungkin.. saya tidak pernah...” kata-katanya terhenti, nafasnya mulai tidak beraturan, air matanya bercucuran. “Fatimah, saya mengerti bagaimana perasaan kamu setelah mendengarkan kabar ini. Memang, kebanyakan penyakit ini datang pada orang yang telah menikah. Namun, pada kenyataannya penyakit ini bisa menyerang siapa saja.”
“Tapi.. kenapa bisa... Dokter?” tanya Fatimah.
“Kanker serviks. Disebabkan karena virus yang bernama papiloma. Butuh waktu 10 hingga 20 tahun seseorang baru bisa dikatakan terjangkit kanker serviks. Itulah sebabnya penyakit ini terkenal dengan sebutan sillent killer. Kanker ini, bisa disebabkan karna pembersihan genital dengan air yang tidak bersih, misalnya air sungai atau air di toilet umum yang tidak terawat, atau bahkan sudah terkena virus. Bisa juga karna pemakaian pembalut wanita yang mengandung bahan pemutih.
Setelah bicara panjang lebar dengan Dokter Arini, Fatimah pun pergi meninggalkan rumah sakit dengan persaan hampa. Dia bertanya-tanya di dalam hati, kenapa dia harus menerima cobaan yang begitu berat seperti ini. Pikirannya kacau. Seolah-olah kebahagiaan yang baru saja dirasakannya kemarin langsung hilang ditelan bumi, yang ada hanya kesedihan dan kesakitan. Fatimah berusaha sekuat mungkin untuk memendam kesedihannya.
“Kamu dari mana saja, Nak? Ibu khawatir.”tanya ibunya cemas.
“Maaf, Bu. Tadi aku pergi tanpa izin.” balas Fatimah. “Ya sudah, lain kali jangan lupa minta izin lagi, ibu khawatir. Kamu belum makan kan, ibu sudah masak makanan kesukaan kamu.”balas ibunya sambil tersenyum. Fatimah memperhatikan wajah ibunya. Wajah itu begitu damai, dan pancaran kebahagiaan terlihat jelas di matanya. ‘Apa yang akan terjadi dengan wajah ini, seandainya dia tahu aku sakit parah? Apa senyuman di wajah ini akan hilang karena diriku?’. batin Fatimah tidak kuat menahan kesedihannya. Dia membalas seyuman ibunya dan segera berlalu ke kamar.
Semalaman dia menahan tangis sambil terisak-isak, memendam perasaannya. Fatimah tidak ingin ada yang tahu soal penyakitnya. Dia memutuskan untuk bertahan. Selama beberapa hari dia mengkonsumsi obat yang diberikan oleh dokter secara diam-diam.
Suatu hari saat Tiara sibuk mencari buku referensi ujian di kamar kakaknya, tiba-tiba saja dia mencium bau tidak enak. “Kenapa Tiara, kok mengernyit begitu?”tanya Fatimah. “Kakak nyium bau aneh, nggak?” tanya Tiara sambil menutup hidungnya. Betapa kagetnya Fatimah mendengar ucapan adiknya. Dia hanya tersenyum pilu, sambil mengangkat bahu. ‘Ya Allah, sampai kapan aku akan bertahan dengan kondisi seperti ini?’ batin Fatimah. Beberapa hari ini Fatimah berhasil menutupi badannya yang kurus, dengan menggunakan berlapis-lapis baju. Namun, untuk bau ini Fatimah tidak bisa menutupinya. Fatimah semakin merasa terpuruk dengan situasinya sekarang, tapi dia tetap berusaha sekuat tenaga untuk tersenyum di depan keluarganya, seolah-olah penyakit itu tidak pernah ada. 

22 Januari 2013

Perubahan

1:53 AM 1 Comments

Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, jika kaum itu sendiri tidak mau mengubahnya.


Perubahan adalah suatu keajaiban. Sesuatu yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin, sesuatu yang baik bisa menjadi buruk, dan yang buruk bisa menjadi baik. Perubahan, bisa dilakukan oleh siapapun. Perubahan yang baik akan berujung kepada kebaikan, perubahan yang buruk akan berujung pada keburukan. Perubahan seperti apa yang kita inginkan? Tentunya perubahan untuk menjadi manusia  yang lebih baik.

Dalam setiap perubahan yang kita lakukan, butuh proses untuk mencapai tujuan dari perubahan itu sendiri. Tidak hanya itu, kita akan diuji dalam proses perubahan itu. Saya teringat lagi kisah Anggi seorang anak punk, yang sebelumnya pernah saya ceritakan. Dulu dia adalah seseorang yang suka mabuk-mabuk, semenjak dia bergabung dengan punkmuslim, perlahan hidupnya mulai berubah. Suatu ketika seorang anak punk lain memintanya untuk membelikannyasebuah minuman keras. Ini adalah ujian untuk Anggi, untungnya Anggi bisa menolak tawaran teman punknya itu. Tidak hanya itu Anggi juga ditawari obat-obatan. Anggi mengambil obat-obatan itu, lalu dia membuangnya. “Ah lu mentang-mentang sudah gabung dengan punk muslim lu” begitulah ungkapan yang dilontarkan anak-anak punk lain kepada Anggi. Ketika melakukan suatu perubahan, kita juga harus siap dengan perubahan yang ada disekitar kita. Perubahan cara pandang orang lain terhadap kita. Perubahan sikap orang lain kepada kita, dan bagaimana orang lain menilai perubahan kita itu. Dalam hidup akan selalu ada pihak yang pro dan kontra dengan perbuatan kita. Saya teringat dengan kisah seorang anak bersama ayahnya, dan seekor keledai.

Dikisahkan seorang  anak berjalan menuju pasar bersama ayahnya yang sedang duduk di atas seekor keledai. Ketika mereka berpapasan dengan orang lain di jalan. Orang itu berkata ‘Sungguh tega sekali bapak itu, dia enak-enakan duduk, sedangkan anaknya berjalan.’ Mendengar hal itu, maka bergantilah posisi anak dan bapak tersebut. Anak itu duduk di atas keledai dan bapaknya yang berjalan kaki. Kemudian mereka berpapasan lagi dengan orang lain. ‘Tega sekali anak itu, membiarkan ayahnya berjalan.’ Mendengar hal itu, akhirnya anak dan bapak itu duduk di atas keledainya. Saat berpapasan lagi-lagi dengan seseorang mereka mendapat komentar ‘Tega sekali mereka duduk di atas keledai itu, kasihan sekali keledai itu.’ Mendengar hal itu, anak dan bapak tersebut memilih untuk mengangkat keledai tersebut. Saat di jalan, lagi-lagi mereka berpapasan dengan orang lain ‘Sudah gila mereka, bukannya mereka yang duduk di atas keledai, tapi malah mereka yang menggendong keledai itu.’ Si anak pun bertanya kepada ayahnya. ‘kenapa setiap tindakan yang kita lakukan selalu salah?’ kemudian ayahnya menjawab ‘Begitulah manusia, makanya turutilah apa yang benar menurut kata hatimu.

Jangan menunggu siap untuk melakukan perubahan, siap itu datang ketika kita sudah melakukan perubahan. Kalau menunggu siap, yang ada hanya penundaan dan penundaan, tidak jelas ujungnya sampai dimana. Ketika ada pihak lain yang mengatakan ‘ah, lo sendiri masih belum berubah’ atau kata-kata lain yang memojokkan kita. Saya hanya bisa bilang, untung tidak semua orang berpikiran seperti itu, seandainya semua orang berpikir seperti itu, lalu siapakah orang yang akan mengingatkan kita? Siapakah orang yang akan menasehati kita? Nabi sendiri, adalah seseorang yang memberi peringatan. Jadi, ketika ada seseorang yang bilang seperti itu, yuk kita biarkan saja mereka, yang penting kita sudah mengamalkan apa yang diperintahkan oleh Allah. 
‘Dan saling nasehat-menasehatilah kamu dalam kebaikan.’

Saya sendiri, masih dalam tahap belajar, yuk kita sama-sama belajar, berubah menjadi manusia yang lebih baik lagi. Semoga bermanfaat, saya juga minta maaf jika ada pihak-pihak yang tidak senang. :)

21 Januari 2013

My Journey to YISC Al-azhar and Daarul Tauhit

3:34 AM 1 Comments
Tanggal 19 Januari 2013, saya, Manda, dan teman kami Miftah, berangkat dari depok menuju kampus al-azhar yang berada di blok M. Dalam rangka mengikuti MAPERABA YISC AL-AZHAR (Masa Perkenalan Anggota Baru Youth Islamic Study Club). Pagi itu saya merasa damai, kami berangkat dari kelapa dua menuju pasar minggu dan dilanjutkan naik kopaja menuju al-azhar. Sebelum mengikuti acara, kami memutuskan untuk sarapan pagi terlebih dahulu. Ternyata banyak yang jualan makanan di sana, ada bubur, sate, ketoprak, nasi goreng, dan sebagainya. Pagi itu saya menyantap hangatnya soto, begitu juga Manda, sedangkan Miftah makan ketoprak, hehehe... Acara di mulai jam delapan. Sebelum memasuki acara kami sempat menunggu teman kami satu lagi, biasa dipanggil bang Dito. Saya belum kenal sama bang Dito, dia ini rekan kerjanya Miftah sama Manda, tapi saya cukup tahu tentang dia, karna Manda sering cerita. Setelah menunggu beberapa menit, ternyata Bang Dito sudah berada di atas gedung. Kami bertiga segera masuk ke dalam gedung dan melakukan beberapa registrasi.
Kami dibagi menjadi beberpa kelompok, dan kami berempat termasuk bang Dito masuk ke dalam kelompok 2. Pesertanya ternyata lumayan banyak, dan umur kami beranekaragam, rata-rata 20 hingga 30 tahun. 
Awal acara kami kedatangan ustadz Akmal Syafrizal. Beliau membahas tentang bahanya JIL (Jaringan Islam Liberal). banyak pelajaran-pelajaran yang selama ini tidak saya ketahui. Saya sempat bertanya pada beliau:' mungkin orang-orang yang terlibat kedalam JIL ini adalah orang-orang yang tidak mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mereka. Seperti saya sendiri pernah bertanya kenapa Allah itu satu, dan alhamdulillah saya mendapatkan jawabannya. Bahkan Nabi Ibrahim pernah mencari-cari tuhan saat kecil, dan Nabi Ibrahim juga telah menemukan jawabannya. Yang saya tanyakan waktu itu, apa yang harus kita lakukan agar pertanyaan-pertanyaan yang muncul difikiran kita ini tidak dipengaruhi oleh setan.?'
Beliau pun menjawab pertanyan saya, lebih kurangnya seperti ini. 
"Manusia berfikir, itu sudah suatu kewajaran, karna kita mempunyai akal, ada kalanya kita memiliki beberapa pertanyaan dimana kita mentok dan tidak menemukan jawabannya., yang harus kita lakukan  adalah  kembalikan semuanya ke wahyu Allah yaitu: al-quran dan hadist." 
Alhamdulillah, jawaban beliau dapat menjawab semua pertanyaan-pertanyaan saya selama ini. Apapun yang terjadi dan menimpa kita, kita harus berpedoman pada wahyu Allah alquran dan hadist, karena semua jawaban ada disana.
Setelah perbincangan dengan ustd Akmal, kami kedatangan Punk Muslim. Saat itu, saya merasa sangat senang. Akhirnya saya bisa berjumpa dengan anak-anak jalanan yang hidupnya sangat dekat dengan kriminalitas. Entah kenapa, saya sangat tertarik dengan kehidupan anak jalanan, kehidupan mereka selalu membuat hati saya tersentuh. Lirik lagu mereka, pakaian mereka, semuanya deh. Bahkan dulu saya sempat bilang ke ibu saya, kalau saya ingin mencoba mengamen. Padahal hidup saya Alhamdulillah berkecukupan. Saya cuma iseng, cuma pengen tahu bagaimana rasanya mengamen, tapi ibu saya langsung marah. Hari itu saya melihat anak-anak punk dengan pakaian mereka yang biasa-biasa saja. Mereka terlihat malu ketika berdiri di hadapan kami. Mereka memberikan kami sebuah nyanyian, yang cukup membuat saya terkesima. Anak-anak punk ini, ternyata bisa baca al-quran. Subhanallah, mereka dengan keterbatasan ilmu, uang, pakaian bisa membaca al-quran. Anak-anak punk  ini berbagi cerita bagaimana susah dan gelapnya kehidupan mereka dulu. Anggi (cowok), salah seorang dari anak punk bercerita kepada kami. Dahulu, dia suka mabok-mabokan. Lalu temannya mengajaknya untuk mengaji, walaupun cuma sekedar ngaji kuping. Saat mulai bergabung dengan Punk Muslim, perlahan hidupnya sedikit berubah, dia mulai mengurangi minum-minuman keras. Anggi sempat bercerita, ketika seorang ustad menasehati dia dan teman-temannya. 'Apa tujuan hidup kalian, begini-begini terus, tidak ada perubahan, ketika dapat uang, malamnya langsung kalian habiskan untuk mabok-mabokan, apa mau begini terus sampai seumur hidup kalian, tidak ada perubahan'. Kita pun mungkin pernah bertanya, atau bahkan bosan dengan aktivitas kita. Ke kantor, kerja, pulang, ke kantor lagi, kerja lagi, pulang. Atau mungkin, belajar, ujian, lulus, belajar, ujian, lulus, begitu-begitu saja. 
Pertanyaan dasar yang membuat saya, ana-anak punk tersentuh waktu itu adalah "Mau kemana hidup kita ini, kemanakah tempat kita pulang nanti." Saat itulah, anak-anak punk memilih untuk berubah, memilih untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Selalu ada pilihan, tidak ada alasan tidak ada pilihan, yang jadi pertanyaan adalah mau atau tidak mau. Ketika anak-anak punk ini memilih untuk mau berubah. Hidup ini untuk Allah. Alhamdulillah hidup mereka perlahan menjadi lebih baik. Anggi sempat bilang, sekarang dia sudah jauh dari minuman keras. Ternyata, dalam perubahan ini Anggi mengalami banyak cobaan dari anak-anak punk yang lainnya. "Kalo uangnya untuk minuman keras, saya ogah ah. Kalau buat makan, hayok saya traktir." begitulah tutur Anggi saat anak punk lain memeintanya untuk memintanya membelikan minuman keras, dia sedikit malu-malu saat bercerita didepan kami semua. Saya hampir menangis, ketika saya melihat video klip mereka tentang Palestine. Subhanallah, video clip yang sangat mengharukan, mereka saja yang anak-anak jalanan, yang serba kekurangan begitu peduli dengan sesama yang begitu jauh. Saya jadi malu terhadap diri saya sendiri, jangankan yang jauh, bahkan yang ada di dekat saya saja seperti anak jalanan, pengamen, saya pernah tidak memperdulikan mereka.
Usai bercerita dengan anak-anak punk ini, kami kedatangan ust Felix. Beliau membahas tentang 'how to master your habbits' yang sebelumnya sempat saya bahas juga di blog ini, silahkan di click
Akhirnya begitu acara usai, saya berjumpa dengan abang saya, yang dari pagi sudah saya tunggu-tunggu. Kebetulan dia yang mengantar ust Felix ke YISC, katanya dia mau mengantarkan uts Felix lagi ke DT (Daarul Tauhid). Manda, Miftah, dan bang Dito ada meeting tentang pekerjaan mereka. Karna saya seorang diri akhirnya saya ikut abang saya mengantar ust Felix menuju DT. Alhamdulillah buat saya, satu mobil dengan ustad yang dikenal banyak orang. Saya juga kenalan dengan istrinya, mba Iin. Di perjalanan, saya hanya diam dan tertawa mendengar cerita ustd Felix dan istrinya, mereka adalah orang-orang yang saya hormati, dan saya kagumi. Saya salut sama ustd Felix dan mba Iin, mereka sholat maghrib di tempat pemadam kebakaran, karna waktu itu sudah malan dan kami tidak menemukan masjid. Siapa sangka, saya dan abang saya di ajak makan malam bersama, Alhamdulillah. Waktu makan saya berbagi cerita dengan mba Iin. Mba Iin orang yang ramah dan baik hati. Saya merasa nyaman bercerita dengan mba Iin, dia seperti seorang kakak, hehe. Mba Iin bercerita tentang kuliahnya di IPB, sedangkan saya bercerita tentang susahnya codingan, hihihi. Begitu sampai di DT saya dikenalkan mba Iin dengan teman-temannya, Fida dan Rahmi (namanya sama kaya saya, hehe), Alhamdulillah, karna saya di DT tidak ada kenalan sama sekali, sedangkan abang saya sibuk mengurusi acara mabit waktu itu, karna dia salah satu panitianya. 
Sesi pertama di DT diisi oleh ust Felix, dengan topik yang sama ketika di al-azhar 'how to master your habiits'. Kemudian dilanjutkan dengan Ust Salim A Fillah, beliau mengajari saya bahwasanya kita bisa jika mau berubah. Malam itu berkat acara yang dibuat oleh ust Salim, saya mendapatkan sorang sahabat baru bernama Hanifah, kami saling mendoakan, padahal kami baru kenal, hati saya langsung tersentuh, sulit untuk mencerikan bagaimana perasaan saya waktu itu. Banyak sekali pelajaran yang saya dapatka hari itu. Setelah acara selesai mba Iin pulang bersama ust Felix. Saya bersama Fida dan Rahmi tidur di asrama, sepertinya masjid tidak cukup untuk menampung jumlah peserta yang hadir waktu itu. Saya pun berbagi cerita dengan teman-teman baru saya ini, dan ternyata, Rahmi, selain namanya sama dengan saya, dia juga berasal dari Minang. "Ternyata urang awak juo" saya dan Rahmi tertawa ketika mengetahui bahwa kami sama-sama orang Minang. 
Pagi hari, tidak disangka-sangka kami kedatangan ust AA Gym, sayang sekali saya tidak mengikuti ceramahnya dari awal. Itu pertama kalinya saya melihat ust AA Gym secara langsung. Mendengar cerita beliau, membuat saya bertambah kagum. Setelah acara selesai, seharusnya saya kembali mengikuti acara MAPERABA YISC di Al-azhar, tapi karna saya ngantuk, dan kebetulan Manda juga tidak datang, saya putuskan untuk beristirahat di kosan abang saya. Saya naik motor dari DT menuju Rawamangun, di jalan, saya dibelikan helm oleh abang saya, (makasi abang cayang hehehe). Perjalanan kami cukup paaaaaanjang. Ternyata abang saya menmpuh jarak sejauh ini setiap hari Minggu, Subhanallah. Makasi abangku sayang, sudah traktir adikmu makan, sudah dibelikan helm, trus di kasih uang jajan juga. Semoga Allah memudahkan semua urusan abang ya.. amiin. 
Sebenarnya masih banyak lagi cerita yang ingin saya sampaikan, tapi cukup dulu ya ceritanya, semoga bermanfaat :)

Daftar Pustaka

12:40 AM 0 Comments



Daftar Pustaka yaitu suatu daftar yang berisi semua sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisan karya ilmiah seperti Makalah, Skripsi, Tugas Akhir, Laporan, Thesis,dan penelitian. Pemilihan daftar pustaka ini harus benar-benar sesuai dengan pokok permasalahan yang dibahas dalam makalah. Mahasiswa, Dosen, Siswa tidak boleh mencantumkan nama/judul buku, artikel/jurnal serta dokumen lainnya baik cetak maupun internet yang tidak terdapat dalam daftar pustaka ini.
Mengingat arti Penting dari bagian karya ilmiah yang satu ini, maka mahasiswa, dosen,siswa maupun masyarakat umum lainnya perlu mengetahui Cara dan Teknik Penulisan Daftar Pustaka yang baik dan benar. Ada beberapa komponen dalam Teknik Penulisan Daftar Pustaka yaitu :
1.   Nama penulis dan nama keluarga (jika ada)
2.  Ditempatkannya didepan nama kecil
3.  Tahun Penerbitan
4.  Judul Buku
5.  Tempat Penerbitan
6.  Nama Penerbi

Adapun beberapa ketentuan serta aturan cara Penulisan Daftar Pustaka yang baik dan benar yaitu :
1.   Bagi penulis yang menggunakan marga/keluarga , nama marga/keluarganya ditulis terlebih dahulu, sedangkan untuk penulis yang tidak menggunakan nama marga / keluarga , diawali dengan penulisan nama akhir / belakang kecuali nama Cina.
2.  Gelar kesarjanaan penulis tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka
3.  Judul buku dicetak miring atau digarisbawahi pada setiap kata, jadi tidak dibuat garis bawah yang bersambung sepanjang judul
4.  Baris pertama diketik mulai ketukan pertama sedangkan baris kedua dan seterusnya diketik mulai ketukan ke-7
5.  Jarak antara baris satu dengan baris berikutnya satu spasi
6.  Jarak antara sumber satu dengan sumber berikutnya dua spasi

Sedangkan untuk Cara Penulisan Daftar Pustaka dan teknik Penulisan Daftar Pustaka dibedakan berdasarkan sumbernya yaitu sumber dari Jurnal , buku, Internet, Peraturan Pemerintah , Perundang-undangan, Makalah, Karya Tulis serta Surat Kabar / Koran. Berikut ini merupakan Beberapa Contoh Penulisan yang baik dan benar dari berbagai sumber :
  
Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Internet :Hatta M.2004. Yang Terlarang dalam Berkarier. http://www.sdmlink.com/page/artikel/?act/detil/aid/42

Contoh Daftar Pustaka dari Buku :
·      Buku ditulis satu Orang
Christensen R.2006. Roadmap to Strategic HR - Turning A Great Idea into A Business Reality. New York : Amacom
·      Buku ditulis dua Orang
Newman WH and E. Kirby Warren.1977. The Process of Management, Concept, Behaviour and Practice. New Delhi : Prentice Hall of India Private Ltd.
·      Buku ditulis lebih dari dua orang
Ghiselli E. et al 1981. Measurement Theory for The Behavioral Sciences. San Francisco : WH. Freeman and Company

sumber: 
http://dhono-wareh.blogspot.com/2012/02/pengertian-daftar-pustaka-dan-cara.html

18 Januari 2013

JOptionPane pada Java

9:35 AM 0 Comments
package sampleframe;

import javax.swing.*;
class JOptionPaneDemo {
    JOptionPane optionPane;
    void launchFrame(){
        optionPane = new JOptionPane();
        String name=optionPane.showInputDialog("Hi, what's your name?");
        optionPane.showMessageDialog (null, "Nice to meet you," + name + ".", "greeting...", optionPane.PLAIN_MESSAGE);
        System.exit (0);
    }
public static void main (String args[]){
    new JOptionPaneDemo().launchFrame();
}
}


output:


Semoga Bermanfaat ^^

Buffer Reader pada Java

9:26 AM 0 Comments
package hello;

import java.io.BufferedReader;
import java.io.InputStreamReader;
import java.io.IOException;
public class inputbuffer {
    public static void main (String[]args){
        BufferedReader m= new BufferedReader (new InputStreamReader (System.in));
        String kata1="";
        System.out.print("Masukkan kata pertama: ");
         try {
             kata1=m.readLine();}
          catch (IOException e){
                 System.out.print ("Error");}
         
        String kata2="";
        System.out.print("Masukkan kata kedua: ");
         try {
             kata2=m.readLine();}
          catch (IOException e){
                 System.out.print ("Error");}
        String kata3="";
        System.out.print("Masukkan kata ketiga: ");
    try {
        kata3=m.readLine();}
    catch (IOException e){
        System.out.print ("Error");}
    System.out.print(kata1+" "+kata2+" "+kata3);
    }
    }

output:
Semoga Bermanfaat ^^