Follow Us @soratemplates

25 November 2012

Luas Segitiga pada Java dan struktur dasar pemrograman

2:49 AM 1 Comments

Contoh program Luas Segitiga pada java:
 Outputnya adalah:
\

Struktur bahasa pemrograman pada java sama dengan bahasa C dan C# yaitu:
  1. fungsi main ().
    merupakan sekumpulan perintah yang akan dikerjakan ketika menjalankan program yang telah kita buat
  2. deklarasi variabel
    Merupakan tempat untuk menyimpan data. Variabel mempunyai tipe data dan nama. tipe data menyatakan tipe nilai yang akan diberikan kepada variabel itu sendiri. Sedangkan nama variabel harus mengikuti aturan penamaannya yaitu:
    - tidak boleh terdari dari angka dan garis bawah 0 underscore(_)
    - karakter pertamanya harus huruf
    - case sensitif
    - reserverd word
  3. perintah (statement)
    Biasanya diakhiri dengan titik koma (;)
  4. keyword include, import, atau using
  5. komentar
  6.  kurung kurawal




Hello Word

2:25 AM 0 Comments
Setelah instalasi neatbeans, yuk kita buat program pertama kita di java. Buka Neatbeans, untuk membuat file baru pilih File > New Project > Java > JavaAplication lalu klik next. Pada project name ketikkan Hello
kemudian ketikkan program di bawah ini: 





Jalankan dengan memilih Run > Run File (Shift+F6).

Maka Outputnya adalah:


Langkah-Langkah Install NetBeans IDE 7.2

2:10 AM 0 Comments

Berikut merupan langkah-langkah untuk menginstall NeatBeans IDE 7.2 
1.    Pilih instalan - next                                       

 2. Centang accept - next
    
3.    Pilih accept - next           

                                                 
4. Pilih hal penyimpanan - next




5. Next                                                                                   


   6. Install



NetBeans IDE 7.2 Siap digunakan

14 November 2012

Kutipan

1:26 AM 0 Comments
PENGERTIAN
Kutipan adalah suatu kata yang mungkin semua orang belum tahu apa maksudnya. Kutipan juga merupakan suatu gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.

PRINSIP KUTIPAN
1.   Pengutip tidak boleh mengadakan perubahan, baik kata-katanya maupun tekniknya. Bila penulis terpaksa mengadakan perbaikan, penulis harus memberi keterangan. Contoh:   
‘Tugas bank antara lain adalah memberi pinjam uang.’
Pengutip tahu bahwa dalam kalimat it ada kata yang salah, namun pengutip tidak boleh memperbaikinya Cara memperbaikinya:             
·         ‘Tugas bank antara lain memberi pinjam [seharusnya, pinjaman, penulis] uang.’
·         ‘Tugas bank antara lain memberi pinjam [Sic!] uang.’
 [Sic!] artinya dikutip sesuai dengan aslinya.
2.  Menghilangkan bagian kutipan, diperkenankan menghilangkan bagian kutipan dengan syarat bahwa penghilangan bagian it tidak menyebabkan perubahan makna.
          Cara:
·       menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea. Bagian yang dihilangkan diganti dengan titik berspasi.
·       menghilangkan bagian kutipan yang lebih dari satu alinea. Bagian yang dihilangkan diganti dengan titik berspasi sepanjang garis (dari magin kiri sampai ke margin kanan).

JENIS KUTIPAN
ü  Kutipan Langsung merupakan kutipan yang sama persis seperti kutipan aslinya, atau sumber yang kita ambil untuk mengutip.
ü  Kutipan Tidak Langsung merupakan kutipan yang telah kita ringkas intisarinya dari sumber kutipan aslinya. Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.
ü  Kutipan pada catatan kaki selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan itu singkat saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip sepertidalam teks asli.
ü  Kutipan atas ucapan lisan harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya (bila pembicara seorang pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan langsung atau kutipan tidak langsung.
ü  Kutipan dalam kutipan ada dua cara :
o    Bila kutipan asli tidak memakai tanda kutip, kutipan dalam kutipan dapat mempergunakan tanda kutip tunggal atau kutip ganda;
o    Bilakutipan asli memakai tanda kutip tunggal kutipan dalam kutipan memakai tanda kutip ganda. Sebaliknya bilakutipan asli memakai tanda kutip ganda, kutipan dalam kutipan memakai tanda kutip tunggal.
ü  Kutipan langsung pada materi, dimulai dengan materi kutipn hingga perhentian terdekat, (dapat berupa koma, titik koma,atau titik) disususl dengan sisipan penjelas siapa yang berbicara.

CARA MENGUTIP
1.   Kutipan Langsung,
         Cara mengutip kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris:
a.    Kutipan diintegrasikan dengan teks
b.    Jarak antar baris kutipan dua spasi
c.    Kutipan diapit dengan tanda kutip
d.    Sesudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam tanda kurung ditulis sumber dari mana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan it diambil.
Cara mengutip kutipan yang lebih dari empat baris:
a.   kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi
b.  jarak antar baris kutipan satu spasi
c.   kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks pengarang atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan
d.  kutipan diapit oleh tanda kutip atau tidak diapit tanda kutip
e.  di belakang kutipan diberi sumber kutipan (seperti pada 1)
2.  Kutipan tak langsung
a.    Kutipan diintegrasikan dengan teks
b.    jarak antar baris kutipan spasi rangkap
c.    kutipan tidak diapit tanda kutip
d.     sesudah selesai diberi sumber kutipan.
3.  Kutipan pada catatan kaki
       Kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan itu singkat saja. 
       Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam teks asli.
4.  Kutipan atas ucapan lisan
       Harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya (bila pembicara seorang pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan langsung atau tidak langsung.

Sumber:
http://tita-online.blogspot.com/2012/01/kutipan-dan-daftar-pustaka-tugas-bahasa.html

Konvensi Naskah

12:53 AM 0 Comments
PENGERTIAN
Dalam pembuatan naskah yang baik kita harus memperhatikan struktur kalimat dan pilihan kata (diksi) yang dibuat sedemikian rupa, sehingga apa yang kita tulis menjadi jelas, teratue dan menarik.
Sebuah karangan juga menuntut suatu persyaratan lain yaitu persyaratan formal, bagaimana sebuah karangan tampak lebih menarik dan indah. Persyaratan formal ini meliputi bagian-bagian pelengkap dan kebiasaan-kebiasaan yang harus diikuti dalam dunia penulisan. Persyaratan inilal yang disebut dengan konvensi naskah. Jadi konvensi naskah merupakan penulisan naskah yang didasarkan pada ketentuan, aturan yang sudah lazim dan sudah disepakati.  

MACAM-MACAM KONVENSI
      1.     Formal
     Suatu  karya memenuhi semua persyaratan lahiriah yang dituntut oleh oleh konvensi
      2.    Semi-formal
      Bila sebuah karangan tidak memenuhi persyaratan lahiriah yang dituntut oleh konvensi
      3.    Non-formal
      Bila bentuk sebuah karangan tidak memenuhi syarat-syarat formalnya.

SYARAT FORMAL PENULISAN SEBUAH NASKAH
Unsur-unsur dalam Penulisan Sebuah Karangan:
A.     Bagian Pelengkap Pendahuluan
a.   Judul Pendahuluan (Judul Sampul):
 Judul pendahuluan tidak mengandung apa-apa kecuali mencantumkan judul karangan atau judul buku.

Untuk memberikan daya tarik pembaca, penyusunan judul perlu memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut:
ü Judul menggambarkan keseluruhan isi karangan.
ü Judul harus menarik pembaca baik makna maupun penulisannya.
ü Sampul: nama karangan, penulis, dan penerbit.
ü Halaman judul: nama karangan, penjelasan adanya tugas, penulis, kelengkapan identitas pengarang, nama unit studi, nama lembaga, nama kota, dan tahun penulisan (dalam pembuatan makalah atau skripsi).
ü Seluruh frasa ditulis pada posisi tengah secara simetri (untuk karangan formal), atau model lurus pada margin kiri (untuk karangan yang tidak terlalu formal).

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan makalah atau skripsi pada halaman judul:
·      Judul diketik dengan huruf  kapital
·      Penjelasan tentang tugas disusun dalam bentuk kalimat
·      Nama penulis ditulis dengan huruf kapital, di bawah nama dituliskan Nomor Induk Mahasiswa (NIM).
·      Logo universitas untuk makalah, skripsi, tesis, dan disertasi; makalah ilmiah tidak diharuskan menggunakan logo. Data institusi mahasiswa mencantumkan program studi, jurusan, fakultas, unversitas, nama kota, dan tahun ditulis dengan huruf kapital.
b.   Halaman Judul
c.    Halaman Persembahan (kalau ada)
d.   Halaman Pengesahan (kalau ada): digunakan sebagai pembuktian bahwa karya ilmiah yang telah ditanda-tangani oleh pembimbing, pembaca/penguji, dan ketua jurusan telah memenuhi persyaratan administratif sebagai karya ilmiah
e.    Kata Pengantar : berisi penjelasan mengapa menulis sebuah karangan
f.    Daftar Isi
g.    Daftar Gambar (kalau ada)
h.   Daftar Tabel (kalau ada)
B.     Bagian Isi Karangan
Merupakan inti dari karangan atau buku; atau secara singkat dapat dikatakan karangan atau buku itu sendiri.
a.   Pendahuluan
Tujuan pendahuluan adalah menarik perhatian pembaca, memusatkan perhatian pembaca terhadap masalah yang dibicarakan, dan menunjukkan dasar yang sebenarnya dari uraian itu
b.  Tubuh Karangan : merupakan inti karangan berisi sajian pembahasan masalah
c.   Kesimpulan
C.     Bagian Pelengkap Penutup
a.   Daftar Pustaka (Bibliografi)
Unsur-unsur daftar pustaka meliputi:
ü  Nama pengarang: penulisannya dibalik dengan menggunakan koma.
ü  Tahun terbit.
ü  Judul buku: penulisannya bercetak miring.
ü  Data publikasi, meliputi tempat/kota terbit, dan penerbit..
ü  Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel, nama majalah, jilid, nomor, dan tahun terbit.
Contoh: Tarigan, Henry. 1990. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. (Banyak versi lainnya, misal: Sistem Harvard, Sistem Vancover, dan lain-lain).
b.  Lampiran (Apendix): merupakan suatu bagian pelengkap yang fungsinya terkadang mirip dengan catatan kaki.
c.   Indeks: Indeks adalah daftar kata atau istilah yang digunakan dalam uraian dan disusun secara alfabetis (urut abjad.
d.  Riwayat Hidup Penulis
  
Sumber:
ati.staff.gunadarma.ac.id/.../Konvensi+Naskah.doc

11 November 2012

Jangan Serba Kepo

12:11 AM 0 Comments
Salam buat pembaca blog ini. Kali ini saya ingin berbagi cerita mengenai salah satu kata yang lagi trend bagi generasi muda zaman sekarang yaitu "kepo". Bagi yang belum tau, kepo itu sama dengan rasa keingin tahuan, tapi kata teman saya kata kepo itu sebenarnya ada kepanjangannya, yang diambil dari bahasa inggris. Sayang teman saya ini lupa apa kepanjangan dari kepo, yang penting kita sama-sama tahu kepo itu apa. Namun yang ingin saya bahas adalah penggunaan kata-kata kepo yang tidak tepat pada situasi dan kondisinya. Teman saya pernah curhat seperti ini, sebut saja namanya Zara:

Zara: Ami lo tau gak, gw kan nyapa si Eurel (nama samaran), gw nanya "Hei Eurel dari mana?" . terus Eurelnya jawab gini "Kepo deh". ya ampun gw kan cuma mau nyapa doank. (lebih kurang nya seperti itulah curhatan teman gw.

Saya dan sahabat saya ini sering banget bicara dari hati ke hati mengenai hal-hal yang terkadang luput atau tidak terfikirkan oleh orang lain, salah satunya masalah kepo ini. Sampai-sampai teman saya bilang begini "Halloooo, kita ini orang Timur bukan orang Barat" yang kalau ditanya seperti tadi akan tersinggung dan merasa kita ikut campur. Orang timur, salah satu cara untuk menegur orang lain ya dengan cara bertanya seperti tadi. Ini baru contoh kasus dari teman saya. Saya sendiri juga punya contoh kasus yang lain, saya pernah bertanya pada teman saya, niatnya cuma untuk mengajak bicara, saya bertanya seperti ini "hei lagi ngapain?" trus langsung dijawab "kepo deh". ya ampuuuuuun, saya kan cuma nanya, bukan mau ikut campur, dari situ saya jadi males buat nanya-naya lagi. Sahabat saya juga merasakan hal yang sama, dia jadi tidak mau lagi untuk bertanya. Kemudian saya berfikir kalau seperti ini, tentunya akan membuat hubungan kita menjadi jauh dengan orang lain. 

Saya jadi ingat ketika saya masih kecil, saya sering diajak jalan oleh ibu saya. Setiap ibu saya berpapasan dengan orang lain, ibu saya selalu menyapa mereka "Hai ibu darimana?" sapa ibu saya. trus ibu itupun menjawab "Iya nih bu, habis dari pasar." atau "lagi ada urusan nih bu." mereka menjawab dengan ramah dan penuh senyuman. Kita yang dengar juga merasa nyaman. Nah zaman sekarang, apa-apa dibilang kepo. Seandainya kita memang tidak ingin diketahui oleh orang lain, kita kan bisa saja bilang "iya tadi habis jalan ada urusan", dengan begitu orang yang bertanya juga akan mengerti. Kita tentu tahu mana orang yang ingin kepoin kita atau sekedar bertanya. Kalau orang itu bertanya sampai beberapa kali dan bikin kita kesal wajar kalau kita bilang dia itu kepo.  Bukan saya lebai, tapi memang seperti itulah kondisi zaman sekarang, mengikuti trendi yang tidak jelas kebaikannya. Walaupun kita berasal dari daerah dan kebiasaan yang bebeda-beda tapi kita itu punya standarisasi hidup bersosiali dengan orang lain, itulah makanya kita diajarkan sopan santun disekolah dasar, mengapa kita diajarkan ilmu sosial, dan saling menjaga perasaan orang lain. Seandainya setiap orang yang bertanya dibilang kepo, trus tidak akan ada lagi rasa kepedulian antar sesama.

Bagi generasi muda sekarang, yuk kita perhatikan lagi penggunaan kata kepo yang tepat itu seperti apa, dalam kondisi yang bagaimana. Jangan sedikit-sedikit bilang kepo. Kalau adik kita meniru sikap kita kan tidak baik, apa jadinya generasi muda yang akan datang.  Semoga apa yang saya tulis dapat bermanfaat ya...  ^^  

9 November 2012

TOPIK JUDUL TEMA

8:28 AM 1 Comments
TOPIK
Topik merupakan pokok pembicaraan, pokok bahasan, atau masalah yang akan dibahas. Sebagai pokok atau pangkal bahasan, topik harus di identifikasi terlebih dahulu sebelum kegiatan menulis dilakukan. Topik bisa juga disebut pokok bahasan yang dapat mengantarkan seorang penulis untuk menghasilkan sebuah tema dari penelitian yang dilakukan. Topik dapat terdiri dari satu kata saja. Topik ini dapat dikembangkan menjadi sebuah tulisan yang harus di identifikasi agar terkuak apa maksud dibalik topik yang dipilih. Jadi kita harus memilih salah satu agar kita bisa membatasi topik tersebut (spesifikasi).

Ciri-ciri topik yang baik:
1.   Menarik perhatian, yaitu yang mampu mengundang minat pembaca.
2.  Tidak terlalu luas, yaitu topic yang dibuat tidak boleh terlalu luas karena nantinya akan menimbulkan karangan yang tidak pada intinya atau terlalu panjang lebar.
3.  Tidak terlalu sempit, yaitu topik yang dibuat tidak boleh yang tidak dapat dikembangkan atau terlalu sempit untuk dapat dikembangkan menjadi sebuah karangan atau karya tulis.
4.  Bahan-bahannya mudah diperoleh, yaitu sebuah tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.
5.  Topik tersebut harus mencakup keseluruhan isi tulisan, yaitu mampu menjawab pertanyaan akan masalah apa yang hendak ditulis.

Sumber-sumber topik:
1.   sumber pengalaman, yaitu apa-apa yang pernah dialami seseorang
2.  sumber pengamatan
3.  sumber imajinasi
4.  sumber pendapat atau hasil penalaran

JUDUL
Judul karangan pada dasarnya adalah perincian atau jabaran dari topik atau, judul merupakan nama yang diberikan untuk bahasan atau karangan. Jjudul berfungsi sebagai slogan promosi untuk menarik minat pembaca dan sebagai gambaran isi karangan. Judul lebih spesifik dan sering menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas.

Syarat judul yang baik:
a.   Relevan,ada hubungan dengan isi karangan (topik)
b.  Provokatif,dapat menimbulkan hasrat ingin tahu pembaca
c.   Singkat,mudah dipahami dan enteng diingat
d.  Judul sebaiknya dinyatakan dalam bentuk frase. 

Perbedaan Topik dan Judul
Topik:
ü Pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan, dsb; bahan diskusi.
ü Hal yang menarik perhatian umum waktu akhir-akhir ini; bahan pembicaraan.
Judul:
ü Nama yang dipakai untuk buku atau bab dalam buku yang dapat menyiratkan secara pendek isi buku atau bab itu. 
ü Kepala karangan (cerita, drama; tajuk). Berjudul berarti berkepala karangan

TEMA

Tema merupakan persoalan utama yang diungkapkan oleh pengarang dalam sesebuah karya kesusteraan seperti cerpen atau novel. Biasanya tema diolah berdasarkan sesuatu motif tertentu yang terdiri dari pada objek, peristiwa kejadian dan sebagainya.
Tema dapat dikatakan sebagai suatu gagasan, pikiran atau persoalan utama yang mendasari sesebuah karya sastra yang terungkap secara langsung (eksplisit) ataupun tidak langsung (implisit). Tema dalam sesebuah cerita tidak dapat dilihat sepenuhnya hingga cerita itu selesai dibaca.

Syarat Tema yang Baik :
1.   Tema harus menarik perhatian penulis.
2.  Tema harus diketahui/dipahami penulis.
3.  Tema harus Bermanfaat.
4.  Tema yang dipilih harus berada disekitar kita.
5.  Tema yang dipilih harus yang menarik.
6.  Tema yang dipilih ruang lingkup sempit dan terbatas.
7.  Tema yang dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif.
8.  Tema yang dipilih harus memiliki sumber acuan.

Sumber:
http://arifjacob.blogspot.com/2010/11/pengertian-judultema-dan-topik.html
http://sigodangpos.blogspot.com/2011/09/memahami-topik-dan-judul.html

23 Oktober 2012

Kalimat Efektif dan Paragraf

8:00 AM 0 Comments
KALIMAT EFEKTIF

Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan gagasan pada pikiran  pendengar atau pembaca seperti gagasan yang ada pada pikiran pembicara atau penulis.
Kalimat efektif adalah kalimat yang terdiri atas kata-kata yang mempunyai unsur SPOK atau kalimat yang mempunyai ide atau gagasan pembicara/ penulis.

Syarat-syarat Kalimat Efektif
ü Kelogisan
·      Kalimat pasif dan aktif harus jelas
·      Subjek dan keterangan harus jelas
·      Pengantar kalimat dan predikat harus jelas
·      Induk kalimat dan anak kalimat harusjelas
·      Subjek tidak ganda
·      Predikat tidak d idahului kata yang
ü Kepararelan
Predikat kalimat majemuk setara rapatan harus pararel. Artinya, jika kata kerja, harus kata kerja semuanya; jika kata benda harus kata benda semuanya.
Contoh:
Harga minyak disesuaikan atau kenaikan itu secara wajar.
>> Harga minyak disesuaikan atau dinaikan secara wajar.
ü Ketegasan
·      Unsur-unsur yang ditonjolkan diletakkan di awal kalimat.
     Contoh : Presiden menegaskan agar kita selalu hidup disiplin.
·      Membuat urutan yang logis.
Misalnya 1, 2, dan 3 ; kecil, edang, dan besar; anakanak,remaja dan orang tua, dsb.
ü Kehematan
Kehematan adalah penggunaan kata-kata secara hemat, tetapi tidak mengurangi makna atau mengubah informasi.
·      Menghilangkan pengulangan subjek yang sama pada anak kalimat.
·      Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
·      Menghindarkan kesinoniman kata dalam kalimat.
ü Ketepatan : pemakaian diksi atau pilihan kata harus tepat.
·      Pemakaian kata harus tepat
·      Kata berpasangan harus sesuai
·      Menghindari peniadaan preposisi.
ü Kecermatan
Cermat ialah kalimat yang dihasilkan tidak menimbulkan tafsir ganda dan harus tepat diksinya. Prinsip kecermatan berarti cermat dan tepat menggunakan diksi. Agar tercapai kecermatan dan ketepatan diksi, harus memperhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini.
·      Hindari penanggalan awalan
·      Hindari peluluhan bunyi / c /
·      Hindari bunyi / s /, / p /, / t /, dan / k / yang tidak luluh
·      Hindari pemakaian kata ambigu
ü Kepaduan : informasi yang disampaikan itu tidak terpecah-pecah.
·      Kallimat tidak bertele-tele dan harus sistematis.
·      Kalimat yang padu menggunakan pola aspek-agen-verbal atau aspek-verbal-pasien.
· Diantara predikat kata kerja dan objek penderita tidak disisipkan kata daripada/tentang.
ü Kesejajara
Kesejajaran adalah penggunaan bentuk-bentuk yang sama pada kata-kata yang paralel. Agar kalimat terlihat rapi dan bermakna sama, kesejajaran dalam kalimat diperlukan.
ü Keharmonisan
Keharmonisan kalimat artinya setiap kalimat yang kita buat  harus harmonis  antara pola berpikir dan struktur bahasa.
·      Subjek
Subjek (S) ialah bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, tokoh, sosok, benda, sesuatu hal,
·      Predikat
Predikat (P) adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan apa atau dalam keadaan bagaimana subjek. Predikat dapat juga berupa sifat, situasi, status, cirri, atau jatidiri subjek.
·      Objek dan Pelengkap
Objek dan Pelengkapadalah bagian kalimat yang melengkapi predikat.
·      Keterangan
Keterangan (Ket) ialah bagian kaliamat yang menerangkan berbagai hal mengenai bagian yang lainnya.

PARAGRAF

Paragraf berasal dari bahasa Yunani “paragrafos” yang artinya “menulis disamping” atau “tertulis disamping”. Paragraf adalah suatu jenis tulisan yang memiliki tujuan atau ide. Paragraf bisa juga diartikan, seperangkat kalimat yang tersusun secara logis dan sistematis yang mengandung satu kesatuan ide pokok.

Fungsi Paragraf
Paragraf dapat berfungsi sebagai:
 Ã¼  Penampung (fragmen/bagian) pikiran tau ide pokok
 Ã¼  Alat untuk memudahkan pembaca memahami jalan pikiran pengarang
 Ã¼  Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis
 Ã¼  Pedoman bagi pembaca mengikuti dan memahami alur pikiran pengarang
 Ã¼  Alat untuk menyampaikan fragmen pikiran atau ide pokok pengarang kepada para pembaca
 Ã¼  Sebagai penanda bahawa pikiran baru dimulai
 Ã¼  Dalam rangka keseluruhan karangan paragraf dapat berfgsi sebagai pengantar, transisi, dan penutup.
Unsur-Unsur paragraf
1 .   Ide pokok yaitu ide pembicaraan atau masalah yang bersifat abstrak. Ide pokok biasanya berupa kata, frase, atau klausa.
2.    Kalimat topik yaitu perwujudan pernyataan ide pokok dalam bentuk yang masih abstrak.
3.    Kalimat pengembang yaitu rincian atau penjelasan ide pokok dalam bnetuk yang kongret.
4.   Kalimat penegas yaitu kalimat yang berfunggsi menegaskan dengan cara mengulang bentuk kalimat topik pada bagian akhir paragaraf
5.    Transisi yaitu mata rantai penghubung paragraf

Syarat pembuatan paragraf/alinea:
1.   Kesatuan, maksudnya semua kalimat yang membina alinea itu secara bersama-sama  menyatakan satu hal suatu hal tertentu. 
2.  Koherensi (kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat yang lain yang membentuk alinea itu). 
3.  Perkembangan alinea (perkembangan alinea adalah penyusunan/ perician daripada gagasan-gagasan yang membina alinea-alinea itu). 

Perkembangan Alinea 
Perkembangan dan pengembangan alinea mencakup dua persoalan utama yaitu,
1.   Kemampuan merinci secara maksimal gagasan utama alinea ke dalam gagasan-gagasan bawahan. 
2.  Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan bawahan ke dalam suatu urutan yang teratur. 

Adapun metode pengembangan alinea antara lain : 
·      Klimaks Dan Anti Klimaks 
·      Sudut Pandangan 
·      Perbandingan Dan Pertentangan 
·      Analogi
·      Contoh 
·      Proses 
·      Sebab-Akibat 
·      Umum-Khusus Dan Khusus-Umum 
·      Klasifikasi
·      Definisi luas 
·      Perkembangan Dan Kepaduan Antar Alinea

Jenis-jenis paragaraf berdasarkan kalimat utamanya:
1.   Paragraf deduktif
Merupakan paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragraf dan dilengkapi kalimat penjelas sebagai pelengkapnya.
2.  Kalimat induktif
Merupakan paragraf yang kalimat utamanya terletak di akhir kalimat dan kalimat penjelasnya terletak di awal paragraf.
3.  Paragraf campuran
Merupakan paragraf yang kaliamat utamanya terletak di awal paragaf dan dipertgas lagi di akhir paragaraf.

Jenis-jenis paragarf berdasarkan isinya:
1.   Narasi : paragaraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian, terdapat alur cerita, tokoh, setting dan konflik. Paragraf ini tidak memilki kalimat utama.
2.  Deskripsi merupakan salah satu jenis karangan yang melukiskan suatu objek sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sehingga pembaca dapat melihat dan mendengar mearasakan, mencium secara imajinatif apa yang dilihat, didengar, dan dicium oleh penulis tentang objek yang dimaksud.
3.  Eksposisi merupakan paragraf yang berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca.
4.  Argumentasi adalah paragraf atau karngan yang membuktikan kebenaran tentang sesuatu. Pada akhir paragraf atua karangan perlu disajikan kesimpulan.
5.  Persuasi adalah paragraf yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca untik berbuat sesuatu.

Sumber:
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/196711031993032-NOVI_RESMINI/KALIMAT_EFEKTIF.pdf
http://www.scribd.com/doc/58674069/Makalah-Paragraph
http://irpantips4u.blogspot.com/2011/10/bab-i-pendahuluan.html