KALIMAT
EFEKTIF
Kalimat
efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan gagasan pada
pikiran pendengar atau pembaca seperti
gagasan yang ada pada pikiran pembicara atau penulis.
Kalimat efektif adalah kalimat
yang terdiri atas kata-kata yang mempunyai unsur SPOK atau kalimat yang mempunyai
ide atau gagasan pembicara/ penulis.
Syarat-syarat Kalimat Efektif
ü Kelogisan
· Kalimat
pasif dan aktif harus jelas
· Subjek
dan keterangan harus jelas
· Pengantar
kalimat dan predikat harus jelas
· Induk
kalimat dan anak kalimat harusjelas
· Subjek
tidak ganda
· Predikat
tidak d idahului kata yang
ü Kepararelan
Predikat kalimat majemuk setara rapatan harus pararel.
Artinya, jika kata kerja, harus kata kerja semuanya; jika kata benda harus kata
benda semuanya.
Contoh:
Harga minyak disesuaikan atau kenaikan itu secara
wajar.
>> Harga minyak disesuaikan atau dinaikan
secara wajar.
ü Ketegasan
· Unsur-unsur
yang ditonjolkan diletakkan di awal kalimat.
Contoh : Presiden
menegaskan agar kita selalu hidup disiplin.
· Membuat
urutan yang logis.
Misalnya 1, 2, dan 3 ; kecil, edang, dan besar;
anakanak,remaja dan orang tua, dsb.
ü Kehematan
Kehematan adalah penggunaan kata-kata secara hemat,
tetapi tidak mengurangi makna atau mengubah informasi.
· Menghilangkan
pengulangan subjek yang sama pada anak kalimat.
· Menghindarkan
pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
· Menghindarkan
kesinoniman kata dalam kalimat.
ü Ketepatan
: pemakaian diksi atau pilihan kata harus tepat.
· Pemakaian
kata harus tepat
· Kata
berpasangan harus sesuai
· Menghindari
peniadaan preposisi.
ü Kecermatan
Cermat ialah kalimat yang dihasilkan tidak menimbulkan
tafsir ganda dan harus tepat diksinya. Prinsip kecermatan berarti cermat dan
tepat menggunakan diksi. Agar tercapai kecermatan dan ketepatan diksi, harus
memperhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini.
· Hindari
penanggalan awalan
· Hindari
peluluhan bunyi / c /
· Hindari
bunyi / s /, / p /, / t /, dan / k / yang tidak luluh
· Hindari
pemakaian kata ambigu
ü Kepaduan
: informasi yang disampaikan itu tidak terpecah-pecah.
· Kallimat
tidak bertele-tele dan harus sistematis.
· Kalimat
yang padu menggunakan pola aspek-agen-verbal atau aspek-verbal-pasien.
· Diantara
predikat kata kerja dan objek penderita tidak disisipkan kata daripada/tentang.
ü Kesejajara
Kesejajaran adalah penggunaan bentuk-bentuk yang sama
pada kata-kata yang paralel. Agar kalimat terlihat rapi dan bermakna sama,
kesejajaran dalam kalimat diperlukan.
ü Keharmonisan
Keharmonisan kalimat artinya setiap kalimat yang
kita buat harus harmonis antara pola berpikir dan struktur bahasa.
· Subjek
Subjek (S) ialah bagian kalimat yang menunjukkan
pelaku, tokoh, sosok, benda, sesuatu hal,
· Predikat
Predikat (P) adalah bagian kalimat yang
memberitahu melakukan apa atau dalam keadaan bagaimana subjek. Predikat dapat
juga berupa sifat, situasi, status, cirri, atau jatidiri subjek.
· Objek dan
Pelengkap
Objek dan Pelengkapadalah bagian kalimat yang
melengkapi predikat.
· Keterangan
Keterangan (Ket) ialah bagian kaliamat yang
menerangkan berbagai hal mengenai bagian yang lainnya.
PARAGRAF
Paragraf berasal dari bahasa Yunani “paragrafos” yang artinya “menulis
disamping” atau “tertulis disamping”. Paragraf adalah suatu jenis tulisan yang memiliki
tujuan atau ide. Paragraf bisa juga diartikan, seperangkat kalimat yang
tersusun secara logis dan sistematis yang mengandung satu kesatuan ide pokok.
Fungsi Paragraf
Paragraf dapat berfungsi sebagai:
ü Penampung
(fragmen/bagian) pikiran tau ide pokok
ü Alat untuk
memudahkan pembaca memahami jalan pikiran pengarang
ü Alat bagi
pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis
ü Pedoman bagi
pembaca mengikuti dan memahami alur pikiran pengarang
ü Alat untuk
menyampaikan fragmen pikiran atau ide pokok pengarang kepada para pembaca
ü Sebagai penanda
bahawa pikiran baru dimulai
ü Dalam rangka
keseluruhan karangan paragraf dapat berfgsi sebagai pengantar, transisi, dan
penutup.
Unsur-Unsur paragraf
1 . Ide pokok yaitu ide pembicaraan atau masalah yang
bersifat abstrak. Ide pokok biasanya berupa kata, frase, atau klausa.
2. Kalimat topik
yaitu perwujudan pernyataan ide pokok dalam bentuk yang masih abstrak.
3. Kalimat pengembang
yaitu rincian atau penjelasan ide pokok dalam bnetuk yang kongret.
4. Kalimat penegas
yaitu kalimat yang berfunggsi menegaskan dengan cara mengulang bentuk kalimat
topik pada bagian akhir paragaraf
5.
Transisi yaitu mata rantai penghubung paragraf
Syarat pembuatan paragraf/alinea:
1.
Kesatuan, maksudnya semua kalimat yang membina alinea itu secara
bersama-sama menyatakan satu hal suatu hal tertentu.
2. Koherensi (kekompakan
hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat yang lain yang membentuk alinea
itu).
3. Perkembangan alinea
(perkembangan alinea adalah penyusunan/ perician daripada gagasan-gagasan yang
membina alinea-alinea itu).
Perkembangan
Alinea
Perkembangan dan pengembangan alinea mencakup dua
persoalan utama yaitu,
1.
Kemampuan merinci
secara maksimal gagasan utama alinea ke dalam gagasan-gagasan bawahan.
2. Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan bawahan ke dalam
suatu urutan yang teratur.
Adapun metode pengembangan alinea antara lain :
· Klimaks
Dan Anti Klimaks
· Sudut
Pandangan
· Perbandingan
Dan Pertentangan
· Analogi
· Contoh
· Proses
· Sebab-Akibat
· Umum-Khusus
Dan Khusus-Umum
· Klasifikasi
· Definisi
luas
· Perkembangan
Dan Kepaduan Antar Alinea
Jenis-jenis paragaraf berdasarkan
kalimat utamanya:
1.
Paragraf deduktif
Merupakan paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal
paragraf dan dilengkapi kalimat penjelas sebagai pelengkapnya.
2. Kalimat induktif
Merupakan paragraf yang kalimat utamanya terletak di akhir
kalimat dan kalimat penjelasnya terletak di awal paragraf.
3. Paragraf campuran
Merupakan paragraf yang kaliamat utamanya terletak di awal
paragaf dan dipertgas lagi di akhir paragaraf.
Jenis-jenis paragarf berdasarkan
isinya:
1.
Narasi : paragaraf yang menceritakan suatu
peristiwa atau kejadian, terdapat alur cerita, tokoh, setting dan konflik. Paragraf
ini tidak memilki kalimat utama.
2. Deskripsi
merupakan salah satu jenis karangan yang melukiskan suatu objek sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya sehingga pembaca dapat melihat dan mendengar
mearasakan, mencium secara imajinatif apa yang dilihat, didengar, dan dicium
oleh penulis tentang objek yang dimaksud.
3. Eksposisi
merupakan paragraf yang berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik
dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca.
4. Argumentasi
adalah paragraf atau karngan yang membuktikan kebenaran tentang sesuatu. Pada akhir
paragraf atua karangan perlu disajikan kesimpulan.
5. Persuasi adalah
paragraf yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca untik berbuat sesuatu.
Sumber:
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/196711031993032-NOVI_RESMINI/KALIMAT_EFEKTIF.pdf
http://www.scribd.com/doc/58674069/Makalah-Paragraph
http://irpantips4u.blogspot.com/2011/10/bab-i-pendahuluan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar