Kalimat
adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang
mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan
dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri
dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat
dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.),
tanda tanya (?) dan tanda seru (!).
UNSUR-UNSUR KALIMAT
·
Subjek
ciri-cirinya adalah:
ciri-cirinya adalah:
Ć¼ Jawaban
atas pertanyaan apa atau siapa : dapat berupa manusia, biasanya
digunakan kata tanya siapa.
Ć¼ Biasanya
disertai kata itu, ini, yang dan tersebut (sebagai pembatas antara
subyek dan predikat
Ć¼
Didahului
kata bahwa : Kata bahwa merupakan penanda bahwa unsur yang menyertainya adalah
anak kalimat pengisi fungsi subyek.
Ć¼
Mempunyai
keterangan pewatas/atribut yang : Kata yang menjadisubyek suatu kalimat dapat
diberi keterangan lebih lanjut dengan menggunakan penghubung yang
Ć¼
Tidak
didahului preposisi : Subyek tidak didahului preposisi, seperti dari, dalam,
di, ke, kepada, pada.
Ć¼
Berupa
kata benda atau frase kata benda : Subyek kebanyakan berupa kata benda atau
frase kata benda.
Contoh: Dia
sedang belajar
·
Predikat
Ciri-cirinya sebagai berikut:
Ciri-cirinya sebagai berikut:
Ć¼
Jawaban
atas pertanyaan mengapa atau bagaimana
Ć¼
Kata
adalah atau ialah
Ć¼
Dapat
diingkarkan
Ć¼
Dapat
disertai kata-kata aspek atau modalitas
Ć¼
Unsur
pengisi predikat. Predikat suatu kalimat dapat berupa: kata dan frase.
Contoh: Evan sakit
sehingga Ia tidak mengikuti perkuliahan.
·
Objek
Ć¼
Langsung
di belakang predikat
Ć¼
Dapat
menjadi subyek kalimat pasif
Ć¼
Tidak
didahului preposisi
Ć¼
Kategori
katanya kata benda/ frase kata benda
Ć¼
Dapat
dinganti dengan –nya
Ć¼
Didahului
kata bahwa
Ć¼
Anak
kalimat pengganti kata benda ditandai oleh kata bahwa dan anak kalimat ini dapat
menjadi unsur objek dalam kalimat transitif.
Ć¼
Kebanyakan
kata kerja berawalan ber- atau ter- tidak memerlukan objek (intransitif)
Ć¼
Kebanyakan
kata kerja berawalan me- memerlukan objek (transitif)
Contoh : Mahasiswa mengerjakan tugas Bahasa Indonesia
·
· Pelengkap
Pelengkap dan objek memiliki kesamaan.
Kesamaan itu ialah kedua unsur kalimat ini:
§ Bersifat wajib ada karena melengkapi makna
kata kerja predikat kalimat.
§ Menempati posisi di belakang predikat.
§ Tidak didahului preposisi.
Contoh : Mahasiswa
harus menyelesaikan studi tepat waktu.
· · Keterangan
merupakan unsur yang fungsinya menerangkan seluruh fungsi kalimat atau unsur
kalimat tertentu dalam kalimat.
Contoh :Audrey membaca buku di ruang baca.
POLA
KALIMAT
Setelah
membicarakan beberapa unsur yang membentuk sebuah kalimat yang benar,
kita dapat menentukan pola kalimat dasar itu
sendiri. Berdasarkan penelitian para ahli,
pola kalimat dasar dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.a
1. KB + KK
: Mahasiswa berdiskusi.
2. KB + KS
: Dosen itu ramah.
3. KB +
KBil : Harga buku itu sepuluh ribu rupiah.
4. KB +
(KD + KB) : Tinggalnya di Palembang.
5.
KB1 + KK + KB2 : Mereka menonton film.
6.
KB1 + KK + KB2 + KB3 : Paman mencarikan saya pekerjaan.
7.
KB1 + KB2 : Rustam peneliti.
Ketujuh
pola kalimat dasar ini dapat diperluas dengan berbagai keterangan dan dapat
pula pola-pola dasar itu digabung-gabungkan sehingga kalimat menjadi luas dan
kompleks.
KALIMAT BERDASARKAN ISI
1.
Kalimat berita
2. Kalimat larangan
KALIMAT BERDASARKAN POLA KALIMAT
1.
Kalimat tunggal
yaitu kalimat yang terdiri dari satu subjek dan
satu predikat
Contoh : mahasiswa berdiskusi
2. Kalimat majemuk
a.
Majemuk Setara : kalimat majemuk setara terjadi dari dua kalimat
tunggal atau lebih. Kalimat majemuk setara dikelompokkan menjadi empat jenis,
sebagai berikut:
· Dua kalimat
tunggal atau lebih dapat dihubungkan oleh kata dan atau serta jika kedua
kalimat tunggal atau lebih itu sejalan, dan hasilnya disebut kalimat majemuk
setara penjumlahan.
Contoh:
Kami membaca
Mereka menulis
>> Kami membaca dan mereka menulis.
· Kedua kaltunggal
yang berbentuk kalimat setara itu dapat dihubungkan oleh kata tetapi jika kalimat itu
menunjukkan pertentangan, dan
hasilnya disebut kalimat
majemu setara pertentangan.
Contoh:
Amerika dan Jepang tergolong negara maju.
Indonesia dan Brunei Darussalam tergolong negara berkembang.
>> Amerika dan Jepang
tergolong negara maju, tetapi
Indonesia dan Brunei Darussalam tergolong negara
berkembang.
· Dua kalimat
tunggal ata lebih dapat dihubungkan oleh kata
lalu dan kemudian
jika kejadian yang dikemukakannya berurutan.
Contoh: Upacara serah terima pengurus koperasi sudah selesai, lalu
Pak Ustaz membacakan doa selamat.
· Dapat pula
dua kalimat tunggal
atau lebih dihubungkan
oleh kata atau jika
kalimat itu menunjukkan
pemilihan, dan hasilnya disebut kalimat majemuk setara pemilihan.
Contoh: Para pemilik televisi membayar iuran televisinya di kantor
pos yang terdekat, atau para petugas menagihnya ke rumah pemilik televisi
langsung.
b. Kalimat Majemuk tidak
Setara (Bertingkat)
Kalimat majemuk tidak setara terdiri atas satu suku kalimat
yang bebas dan satu suku kalimat atau
lebih yang tidak bebas.
Contoh:
Komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern. (tunggal)
Mereka masih dapat mengacaukan data-data komputer. (tunggal)
>> Walaupun
komputer itu dilengkapi
dengan alat-alat modern,
mereka masih dapat mengacaukan data-daa komputer itu.
c.
Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat jenis ini terdiri atas kalimat
majemuk taksetara (bertingkat) dan kalimat majemuk setara, atau terdiri atas
kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk taksetara (bertingkat).
Misalnya:
1. Karena hari sudah malam, kami berhenti dan langsung pulang.
2. Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja karena tugasnya belum
selesai.
Sumber:
http://akmalik.files.wordpress.com/2011/03/modul-2-unsur-unsur-pembentuk-kalimat.pdf
http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/PengertianKalimat.pdf
Nice Artikel. Lanjutkan...!!!
BalasHapus