Follow Us @soratemplates

21 Oktober 2012

Kalimat

PENGERTIAN KALIMAT
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital  dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!). 

UNSUR-UNSUR KALIMAT
·       Subjek
ciri-cirinya adalah:
Ć¼  Jawaban atas pertanyaan apa atau siapa :  dapat berupa manusia, biasanya digunakan kata tanya siapa.
Ć¼  Biasanya disertai kata itu, ini, yang dan tersebut (sebagai pembatas antara subyek dan predikat
Ć¼ Didahului kata bahwa : Kata bahwa merupakan penanda bahwa unsur yang menyertainya adalah anak kalimat pengisi fungsi subyek.
Ć¼ Mempunyai keterangan pewatas/atribut yang : Kata yang menjadisubyek suatu kalimat dapat diberi keterangan lebih lanjut dengan menggunakan penghubung yang
Ć¼ Tidak didahului preposisi : Subyek tidak didahului preposisi, seperti dari, dalam, di, ke, kepada, pada.
Ć¼ Berupa kata benda atau frase kata benda : Subyek kebanyakan berupa kata benda atau frase kata benda.

Contoh: Dia sedang belajar

·       Predikat
Ciri-cirinya sebagai berikut:
Ć¼ Jawaban atas pertanyaan mengapa atau bagaimana
Ć¼ Kata adalah atau ialah
Ć¼ Dapat diingkarkan
Ć¼ Dapat disertai kata-kata aspek atau modalitas
Ć¼ Unsur pengisi predikat. Predikat suatu kalimat dapat berupa: kata dan frase.

Contoh: Evan sakit sehingga Ia tidak mengikuti perkuliahan.

·       Objek
Ć¼ Langsung di belakang predikat
Ć¼ Dapat menjadi subyek kalimat pasif
Ć¼ Tidak didahului preposisi
Ć¼ Kategori katanya kata benda/ frase kata benda
Ć¼ Dapat dinganti dengan –nya
Ć¼ Didahului kata bahwa
Ć¼ Anak kalimat pengganti kata benda ditandai oleh kata bahwa dan anak kalimat ini dapat menjadi unsur objek dalam kalimat transitif.
Ć¼ Kebanyakan kata kerja berawalan ber- atau ter- tidak memerlukan objek (intransitif)
Ć¼ Kebanyakan kata kerja berawalan me- memerlukan objek (transitif)

      Contoh : Mahasiswa mengerjakan tugas Bahasa Indonesia
·            
      · Pelengkap
  Pelengkap dan objek memiliki kesamaan. Kesamaan itu ialah kedua unsur kalimat ini:
§  Bersifat wajib ada karena melengkapi makna kata kerja predikat kalimat.
§  Menempati posisi di belakang predikat.
§  Tidak didahului preposisi.

Contoh : Mahasiswa harus menyelesaikan studi tepat waktu.

·    · Keterangan merupakan unsur yang fungsinya menerangkan seluruh fungsi kalimat atau unsur kalimat tertentu dalam kalimat.
Contoh :Audrey  membaca buku di ruang baca.

POLA KALIMAT 
Setelah membicarakan beberapa unsur yang membentuk sebuah kalimat yang benar, kita dapat menentukan  pola  kalimat  dasar  itu  sendiri.  Berdasarkan  penelitian  para  ahli,  pola kalimat dasar dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.a
1. KB + KK : Mahasiswa berdiskusi.
2. KB + KS : Dosen itu ramah.
3. KB + KBil : Harga buku itu sepuluh ribu rupiah.
4. KB + (KD + KB) : Tinggalnya di Palembang.
5. KB1 + KK + KB2 : Mereka menonton film.
6. KB1 + KK + KB2 + KB3 : Paman mencarikan saya pekerjaan.
7. KB1 + KB2 : Rustam peneliti.
Ketujuh pola kalimat dasar ini dapat diperluas dengan berbagai keterangan dan dapat pula pola-pola dasar itu digabung-gabungkan sehingga kalimat menjadi luas dan kompleks.

KALIMAT BERDASARKAN ISI
1.   Kalimat berita
2.  Kalimat larangan

KALIMAT BERDASARKAN POLA KALIMAT
1.   Kalimat tunggal 
     yaitu kalimat yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat
Contoh : mahasiswa berdiskusi
2.  Kalimat majemuk
a.   Majemuk Setara : kalimat majemuk setara terjadi dari dua kalimat tunggal atau lebih. Kalimat majemuk setara dikelompokkan menjadi empat jenis, sebagai berikut:
·   Dua kalimat tunggal atau lebih dapat dihubungkan oleh kata dan atau serta jika kedua kalimat tunggal atau lebih itu sejalan, dan hasilnya disebut kalimat majemuk setara penjumlahan.
Contoh:
Kami membaca
Mereka menulis
>> Kami membaca dan mereka menulis.
·    Kedua kaltunggal yang berbentuk kalimat setara itu dapat dihubungkan oleh kata  tetapi jika kalimat  itu  menunjukkan  pertentangan,  dan  hasilnya  disebut  kalimat  majemu  setara pertentangan.
Contoh:
Amerika dan Jepang tergolong negara maju.
Indonesia dan Brunei Darussalam tergolong negara berkembang.
>> Amerika  dan  Jepang  tergolong  negara maju,  tetapi  Indonesia  dan  Brunei Darussalam tergolong negara berkembang.
·   Dua kalimat tunggal ata lebih dapat dihubungkan oleh kata  lalu  dan  kemudian  jika kejadian yang dikemukakannya berurutan.
Contoh: Upacara serah terima pengurus koperasi sudah selesai, lalu Pak Ustaz membacakan doa selamat.
·    Dapat  pula  dua  kalimat  tunggal  atau  lebih  dihubungkan  oleh  kata atau  jika  kalimat  itu menunjukkan pemilihan, dan hasilnya disebut kalimat majemuk setara pemilihan.
Contoh: Para pemilik televisi membayar iuran televisinya di kantor pos yang terdekat, atau para petugas menagihnya ke rumah pemilik televisi langsung.

b.  Kalimat Majemuk tidak Setara (Bertingkat)
Kalimat majemuk  tidak  setara terdiri atas satu suku kalimat yang  bebas dan satu suku kalimat atau lebih yang tidak bebas.
Contoh:
Komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern. (tunggal)
Mereka masih dapat mengacaukan data-data komputer. (tunggal)
>> Walaupun  komputer  itu  dilengkapi  dengan  alat-alat  modern,  mereka  masih  dapat mengacaukan data-daa komputer itu.
c.   Kalimat Majemuk Campuran
   Kalimat jenis ini terdiri atas kalimat majemuk taksetara (bertingkat) dan kalimat majemuk setara, atau terdiri atas kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk taksetara (bertingkat).
Misalnya:
1. Karena hari sudah malam, kami berhenti dan langsung pulang.
2. Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja karena tugasnya belum selesai.

Sumber:
http://akmalik.files.wordpress.com/2011/03/modul-2-unsur-unsur-pembentuk-kalimat.pdf
http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/PengertianKalimat.pdf



1 komentar: