Catatan Kaki
Rahmi Imanda
6:15 AM
0 Comments
PENGERTIAN CATATAN KAKI (FOOTNOTE)
Catatan
kaki adalah keterangan tambahan yang terletak di bagian bawah halaman
dan dipisahkan dari teks karya ilmiah oleh sebuah garis sepanjang dua puluh
ketukan (dua puluh karakter).
TUJUAN CATATAN KAKI
Pencantuman
catatan kaki diperlukan dalam penulisan karya ilmiah. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui sumber referensi yang menjadi kajian peneliti. Selain itu, penulisan
catatan kaki juga mempunyai tujuan untuk :
1.
Menyusun Pembuktian
Referensi dalam catatan
kaki dimaksudkan untuk menunjukkan tempat atau sumber dimana suatu kebenaran
telah dibuktikan oleh orang lain.
2.
Menyatakan Hutang Budi
Dengan menyebut nama
pengarang yang dikutip pendapatnya itu,penulis telah menyatakan hutang budi
kepadanya.
3.
Menyatakan Keterangan Tambahan
Keterangan tambahan yang
dimaksud dapat berupa :
a.
Inti atau sari dari fragmen yang dipinjam
b. Uraian
teknis , keterangan insidental, atau materi yang memperjelas teks, atau
informasi tambahan terhadap topik yang disebut dalam teks.
c.
Materi-materi penjelas yang kurang penting seperti
perbaikan, atau pandangan-pandangan lain yang bertentangan.
4. Merujuk
bagian lain dari teks
Catatan kaki dapat juga
dipergunakan untuk menyediakan informasi kepada bagian-bagian lain dari tulisan
itu .
FUNGSI
CATATAN KAKI
·
Menjelaskan referensi yang dipergunakan bagi
pernyataan dalam teks
·
Menjelaskan komentar penulis terhadap pernyataan dalam
teks yang dipandang penting, tetapi tak dapat dinyatakan bersama teks karena
dapat mengganggu alur tulisan.
·
Sebagai keterangan mengenai suatu hal yang dikemukakan
dalam karangan ilmiah di halaman tersebut.
·
Menunjukkan sumber lain yang membicarakan hal yang
sama
UNSUR-UNSUR
CATATAN KAKI
·
Penulisan Catatan Kaki Untuk Buku
o
Nama pengarang (editor, penterjemah), ditulis dalam
urutan biasa, diikuti koma (.).
o
Judul buku, ditulis dengan huruf kapital (kecuali
kata-kata tugas), digarisbawahi.
o
Nama atau nomor seri, kalau ada.
o
Data publikasi :
§ Jumlah
jilid, kalau ada
§ Kota penerbitan, diikuti titik dua
ditulis
§ Nama penerbit, diikuti koma di antara
§ Tahun
penerbitan. tanda kurung
o
Nomor jilid kalau perlu.
o
Nomor halaman diikuti titik (.)
Contoh:
____________________________________________________
1Muhammad
Ibn ‘Abdillah al‐Zarkasyiy, al‐Burhân fî ‘Ulum
al‐Qur’an, Juz IV (Cet. I; Cairo: Dar Ihya’ al‐Kutub al‐Arabiyah, 1958 M/1377
H),h. 34‐35.
·
Penulisan Catatan Kaki Untuk Artikel dalam Majalah
atau Surat Kabar
o
Nama pengarang
o
Judul artikel, di antara tanda kutip (“...”).
o
Nama majalah, digarisbawahi.
o
Nomor majalah jika ada.
o
Tanggal penerbitan.
o
Nomor halaman.
Contoh:
____________________________________________________
2Sayidiman
Suryohadiprojo, “Tantangan Mengatasi Berbagai Kesenjangan”, Republika, No.
342/II, 21 Desember 1994, h. 6.
3”PWI
Berlakukan Aturan Baru” [Berita], Republika,No. 346/II, 28 Desember 1994,
h. 16.
4Bachrawi
Sanusi, “Ketimpangan Pertumbuhan Ekonomi,” Panji Masyarakat, No. 808,
1‐10
Nopember 1994, h. 30.
·
Penulisan Catatan Kaki untuk Buku yang memuat
Artikel-artikel dari Berbagai Pengarang.
Unsur yang perlu
disebutkan adalah:
ü Nama
Penulis Artikel
ü Judul
Artikelnya di antara tanda kutip,
ü Nama
Editor Buku (kalau ada) atau Nama Pengarang Artikel Pertama, diikuti
istilah et al. atau dkk. (karena tentu banyak orang yang
menyumbangkan artikel),
ü Data
Penerbitan, dan Halaman.
Contohnya:
____________________________________________________
5M.
Dawam Rahadjo, “Pendekatan Ilmiah terhadap Fenomena Keagamaan,” dalam Taufik
Abdullah dan M. Rusli Karim (eds.), Metodologi Penelitian Agama (Cet.
II; Yogyakarta: Tiara Wacana, 1990), h. 24.
·
Penulisan Catatan Kaki untuk Artikel atau Entri dan
Ensiklopedia
Unsur yang perlu
dicantumkan adalah:
ü Nama
Penulis Entri (jika ada),
ü Judul
Entri di antara dua tanda kutip,
ü Nama
Editor Ensiklopedia (kalau ada),
ü Nama
Ensiklopedia (huruf italic),
ü Jilid,
ü Data
Penerbitan, dan
ü Halaman.
Contohnya:
____________________________________________________
7Beatrice
Edgel, “Conception”, dalam James Hastings (ed.), Encyclopedia of Religion
and Ethics, jilid 3 (New York: Charles Schribner’s Son, 1979), h. 769.
·
Catatan Kaki untuk Undang-undang dan Penerbitan Resmi
Pemerintah
Unsur yang perlu
dicantumkan adalah:
ü Nama
Instansi yang berwenang,
ü Judul
Naskah (huruf italic).
Contohnya:
____________________________________________________
8Republik
Indonesia, Undang‐undang
Dasar 1945, Bab I, pasal 1.
ISTILAH DALAM CATATAN KAKI
Terdapat
tiga istilah dalam catatan kaki, yaitu sebagai berikut :
1. Ibid. (Singkatan dari Ibidum, artinya sama dengan
di atas), digunakan untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki
yang tepat di atasnya. Ditulis dengan huruf besar, digarisbawahi, diikuti titik
(.) dan koma (,) lalu nomor halaman.
2. op.cit. (Singkatan dari opere citato, artinya
dalam karya yang telah dikutip), dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber
yang pernah dikutip, tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain.
Urutannya : nama pengarang, op.cit nomor halaman.
3.
loc.cit. (Singkatan dari. loco citato, artinya
tempat yang telah dikutip), seperti di atas tetapi dari halaman yang sama :
nama pengarang loc.cit (tanpa nomor halaman).
Contohnya:
____________________________________________________
1 William H. Newman, Administrative Action
(London: Prentice Hall, Inc., 1963), h.463
2 Ibid., h. 473
3 Pangripto, “Manajemen Rumah Sakit”, Jurnal
Kesehatan dan Gizi, Vol. 3 No.2, Juni 1998, hh. 55-58
4 William
H. Newman, loc. cit.
TEKNIK PENULISAN CATATAN KAKI
1.
Catatan kaki harus dipisahkan oleh sebuah garis yang
panjangnya empat belas karakter dari margin kiri dan berjarak empat spasi dari
teks.
2.
Catatan kaki diketik berspasi satu.
3.
Diberi nomor.
4.
Nomor catatan kaki diketik dengan jarak enam karakter
dari margin kiri.
5.
Jika catatan kakinya lebih dari satu baris maka baris
kedua dan selanjutnya dimulai seperti margin teks biasa (tepat pada margin
kiri).
6.
Jika catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antara
satu catatan dengan catatan yang lainnya adalah sama dengan jarak spasi teks.
7.
Jarak baris terakhir catatan kaki tetap 3 cm dari
pinggir kertas bagian bawah.
8.
Keterangan yang panjang tidak boleh dilangkaukan ke
halaman berikutnya. Lebih baik potong tulisan asli daripada memotong catatan
kaki.Jika keterangan yang sama menjadi berurutan (misalnya keterangan nomor 2
sama dengan nomor 3, cukup tuliskan kata ibid daripada
mengulang-ulang keterangan catatan kaki.
9.
Jika ada keterangan yang sama tapi tidak berurutan,
berikan keterangan op.cit.,
10. Jika
keterangan seperti opcit tetapi isinya keterangan tentang artikel,
gunakan loc.cit.
11. Untuk
keterangan mengenai referensi artikel atau buku tertentu, penulisannya mirip
daftar pustaka, tetapi nama pengarang tidak dibalik.
Sumber:
http://rororizky.blogspot.com/2013/01/tugas-bahasa-indonesia-catatan-kaki.html