Follow Us @soratemplates

19 Februari 2013

Catatan Kaki

PENGERTIAN CATATAN KAKI (FOOTNOTE)
Catatan kaki  adalah keterangan tambahan yang terletak di bagian bawah halaman dan dipisahkan dari teks karya ilmiah oleh sebuah garis sepanjang dua puluh ketukan (dua puluh karakter).
TUJUAN CATATAN KAKI
Pencantuman catatan kaki diperlukan dalam penulisan karya ilmiah. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sumber referensi yang menjadi kajian peneliti. Selain itu, penulisan catatan kaki juga mempunyai tujuan untuk :
1.     Menyusun Pembuktian
Referensi dalam catatan kaki dimaksudkan untuk menunjukkan tempat atau sumber dimana suatu kebenaran telah dibuktikan oleh orang lain.
2.    Menyatakan Hutang Budi 
Dengan menyebut nama pengarang yang dikutip pendapatnya itu,penulis telah menyatakan hutang budi kepadanya.
3.    Menyatakan Keterangan Tambahan
Keterangan tambahan yang dimaksud dapat berupa :
a.   Inti atau sari dari fragmen yang dipinjam
b.  Uraian teknis , keterangan insidental, atau materi yang memperjelas teks, atau informasi tambahan terhadap topik yang disebut dalam teks.
c.   Materi-materi penjelas yang kurang penting seperti perbaikan, atau pandangan-pandangan lain yang bertentangan.
4.  Merujuk bagian lain dari teks
Catatan kaki dapat juga dipergunakan untuk menyediakan informasi kepada bagian-bagian lain dari tulisan itu .
FUNGSI CATATAN KAKI
·      Menjelaskan referensi yang dipergunakan bagi pernyataan dalam teks
·      Menjelaskan komentar penulis terhadap pernyataan dalam teks yang dipandang penting, tetapi tak dapat dinyatakan bersama teks karena dapat mengganggu alur tulisan.
·      Sebagai keterangan mengenai suatu hal yang dikemukakan dalam karangan ilmiah di halaman tersebut.
·      Menunjukkan sumber lain yang membicarakan hal yang sama
UNSUR-UNSUR CATATAN KAKI
·      Penulisan Catatan Kaki Untuk Buku
o  Nama pengarang (editor, penterjemah), ditulis dalam urutan biasa, diikuti koma (.).
o  Judul buku, ditulis dengan huruf kapital (kecuali kata-kata tugas), digarisbawahi.
o  Nama atau nomor seri, kalau ada.
o  Data publikasi :
§  Jumlah jilid, kalau ada
§   Kota penerbitan, diikuti titik dua ditulis
§   Nama penerbit, diikuti koma di antara
§  Tahun penerbitan. tanda kurung
o  Nomor jilid kalau perlu.
o  Nomor halaman diikuti titik (.)
Contoh:
____________________________________________________
1Muhammad Ibn ‘Abdillah alZarkasyiy, alBurhân fî ‘Ulum
alQur’an, Juz IV (Cet. I; Cairo: Dar Ihya’ alKutub alArabiyah, 1958 M/1377 H),h. 3435.
·      Penulisan Catatan Kaki Untuk Artikel dalam Majalah atau Surat Kabar
o   Nama pengarang
o   Judul artikel, di antara tanda kutip (“...”).
o   Nama majalah, digarisbawahi.
o   Nomor majalah jika ada.
o   Tanggal penerbitan.
o   Nomor halaman.
Contoh:
____________________________________________________
2Sayidiman Suryohadiprojo, “Tantangan Mengatasi Berbagai Kesenjangan”, Republika, No. 342/II, 21 Desember 1994, h. 6.
3”PWI Berlakukan Aturan Baru” [Berita], Republika,No. 346/II, 28 Desember 1994, h. 16.
4Bachrawi Sanusi, “Ketimpangan Pertumbuhan Ekonomi,” Panji Masyarakat, No. 808, 110 Nopember 1994, h. 30.
·      Penulisan Catatan Kaki untuk Buku yang memuat Artikel-artikel dari Berbagai Pengarang.
Unsur yang perlu disebutkan adalah:
ü  Nama Penulis Artikel
ü  Judul Artikelnya di antara tanda kutip,
ü  Nama Editor Buku (kalau ada) atau Nama Pengarang Artikel Pertama, diikuti istilah et al. atau dkk. (karena tentu banyak orang yang menyumbangkan artikel),
ü  Data Penerbitan, dan Halaman.
Contohnya:
____________________________________________________
                  5M. Dawam Rahadjo, “Pendekatan Ilmiah terhadap Fenomena Keagamaan,” dalam Taufik Abdullah dan M. Rusli Karim (eds.), Metodologi Penelitian Agama (Cet. II; Yogyakarta: Tiara Wacana, 1990), h. 24.
·      Penulisan Catatan Kaki untuk Artikel atau Entri dan Ensiklopedia
Unsur yang perlu dicantumkan adalah:
ü  Nama Penulis Entri (jika ada),
ü  Judul Entri di antara dua tanda kutip,
ü  Nama Editor Ensiklopedia (kalau ada),
ü  Nama Ensiklopedia (huruf italic),
ü  Jilid,
ü  Data Penerbitan, dan
ü  Halaman.
Contohnya:
____________________________________________________
                  7Beatrice Edgel, “Conception”, dalam James Hastings (ed.), Encyclopedia of Religion and Ethics, jilid 3 (New York: Charles Schribner’s Son, 1979), h. 769.
·      Catatan Kaki untuk Undang-undang dan Penerbitan Resmi Pemerintah
Unsur yang perlu dicantumkan adalah:
ü  Nama Instansi yang berwenang,
ü  Judul Naskah (huruf italic).
Contohnya:
____________________________________________________
8Republik Indonesia, Undangundang Dasar 1945, Bab I, pasal 1.
ISTILAH DALAM CATATAN KAKI 
Terdapat tiga istilah dalam catatan kaki, yaitu sebagai berikut :
  1.  Ibid. (Singkatan dari Ibidum, artinya sama dengan di atas), digunakan untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat di atasnya. Ditulis dengan huruf besar, digarisbawahi, diikuti titik (.) dan koma (,) lalu nomor halaman.
 2. op.cit. (Singkatan dari opere citato, artinya dalam karya yang telah dikutip), dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip, tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain. Urutannya : nama pengarang, op.cit nomor halaman.
   3.    loc.cit. (Singkatan dari. loco citato, artinya tempat yang telah dikutip), seperti di atas tetapi dari halaman yang sama : nama pengarang loc.cit (tanpa nomor halaman).
Contohnya:
____________________________________________________
1 William H. Newman, Administrative Action (London: Prentice Hall, Inc., 1963), h.463
2 Ibid., h. 473
3 Pangripto, “Manajemen Rumah Sakit”, Jurnal Kesehatan dan Gizi, Vol. 3 No.2, Juni 1998, hh. 55-58
4 William H. Newman, loc. cit.
TEKNIK PENULISAN CATATAN KAKI
  1.     Catatan kaki harus dipisahkan oleh sebuah garis yang panjangnya empat belas karakter dari margin kiri dan berjarak empat spasi dari teks.
  2.    Catatan kaki diketik berspasi satu.
  3.    Diberi nomor.
  4.    Nomor catatan kaki diketik dengan jarak enam karakter dari margin kiri.
  5.    Jika catatan kakinya lebih dari satu baris maka baris kedua dan selanjutnya dimulai seperti margin teks biasa (tepat pada margin kiri).
  6.    Jika catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antara satu catatan dengan catatan yang lainnya adalah sama dengan jarak spasi teks.
  7.    Jarak baris terakhir catatan kaki tetap 3 cm dari pinggir kertas bagian bawah.
  8.    Keterangan yang panjang tidak boleh dilangkaukan ke halaman berikutnya. Lebih baik potong tulisan asli daripada memotong catatan kaki.Jika keterangan yang sama menjadi berurutan (misalnya keterangan nomor 2 sama dengan nomor 3, cukup tuliskan kata ibid daripada mengulang-ulang keterangan catatan kaki.
  9.    Jika ada keterangan yang sama tapi tidak berurutan, berikan keterangan op.cit.,
  10. Jika keterangan seperti opcit tetapi isinya keterangan tentang artikel, gunakan loc.cit.
  11.  Untuk keterangan mengenai referensi artikel atau buku tertentu, penulisannya mirip daftar pustaka, tetapi nama pengarang tidak dibalik.
Sumber:
http://rororizky.blogspot.com/2013/01/tugas-bahasa-indonesia-catatan-kaki.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar