PENGERTIAN
PENALARAN
Penalaran adalah
proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empiric) yang
menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan berbentuk
proposisi-proposisi yAng sejenis,berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui
atau dianggap benar,orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya
tidak diketahui.proses inilah yang disebut menalar
MACAM PENALARAN
1. Penalaran Deduktif
Merupakan metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum
terlebihdahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh:
§ Laptop adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik
untuk beroperasi
§ DVD Player adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik
untuk beroperasi kesimpulan
—> semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk
beroperasi.
2. Penalaran Induktif:
adalah penalaran yang memberlakukan atribut-atribut khusus untuk hal-hal yang
bersifat umum (Smart,1972:64). Penalaran ini lebih banyak berpijak pada
observasi inderawi atau empiri. Dengan kata lain penalaran induktif adalah
proses penarikan kesimpulan dari kasus-kasus yang bersifat individual nyata
menjadi kesimpulan yang bersifat umum.
Contoh:
§ Harimau berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan
§ Ikan Paus berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan
kesimpulan
—> Semua hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan
melahirkan.
MACAM-MACAM
PENALARAN INDUKTIF
1. Generalisasi
Proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena atau peristiwa individual (khusus) untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencakup semua fenomena tersebut. Generalisasi dapat diartikan juga sebagai pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar peristiwa. Generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh data statistic dan lain-lain.
Proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena atau peristiwa individual (khusus) untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencakup semua fenomena tersebut. Generalisasi dapat diartikan juga sebagai pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar peristiwa. Generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh data statistic dan lain-lain.
Contoh:
Pemakaian
bahasa Indonesia diseluruh Indonesia baik dari generasi yang dahulu maupun
generasi yang sekarang blum dapat diseragamkan. Perbedaan dapat dilihat mulai
dari struktur kalimat maupun dalam hal pengucapan.
Contoh lainnya dalam
penyampaian yang ada pada surat kabar, pembawa acara radio maupun televisi
masih belum dapat dikatakan benar karena sudah dapat bahasa pergaulan yang
lebih umum untuk disampaikan dari pada bahasa Indonesia yang baik dan benar itu
sendiri.
Fakta-fakta yang ada ini masih menunjukkan bahwa pengajaran bahasa
Indonesia perlu ditinggatkan lebih banyak lagi agar dapat tercapainya
keselarasan dalam berbahasa.
Macam-macam generalisasi:
ü
Generalisasi sempurna (generalisasi dengan loncatan) fakta
yang digunakan belum mencerminkan seluruh fenomena atau peristiwa yang ada akan
tetapi seluruh fenomena yang ada dapat menjadi dasar penyimpulan.
Contoh :
Hampir semua anak kelas 3 mengambil bagian dalam
mengisi acara untuk perpisahan akhir tahun nanti.
ü
Generalisasi tidak sempurna (generalisasi tanpa
loncatan)
fakta yang diberikan cukup banyak dan meyakinkan dan sebagian fenomena dapat digunakan untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.
Contoh : Semua anak-anak menyukai makanan yang manis-manis.
fakta yang diberikan cukup banyak dan meyakinkan dan sebagian fenomena dapat digunakan untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.
Contoh : Semua anak-anak menyukai makanan yang manis-manis.
2. Analogi
Proses penalaran yang bertolak dari dua peristiwa khusus yang mirip satu sama lain dengan cara membandingkan peristiwa yang ada dengan peristiwa sebelumnya, kemudian menyimpulkan bahwa apa yang berlaku untuk satu hal berlaku juga untuk hal lain. Dengan kata lain penalaran analogi dapat diartikan sebagai proses penyimpulan berdasarkan fakta atau kesamaan atau proses membandingkan dari dua peristiwa (hal) yang berlainan berdasarkan kesamaannya kemudian ditariklah kesimpulan dari persamaannya tersebut.
Proses penalaran yang bertolak dari dua peristiwa khusus yang mirip satu sama lain dengan cara membandingkan peristiwa yang ada dengan peristiwa sebelumnya, kemudian menyimpulkan bahwa apa yang berlaku untuk satu hal berlaku juga untuk hal lain. Dengan kata lain penalaran analogi dapat diartikan sebagai proses penyimpulan berdasarkan fakta atau kesamaan atau proses membandingkan dari dua peristiwa (hal) yang berlainan berdasarkan kesamaannya kemudian ditariklah kesimpulan dari persamaannya tersebut.
Contoh: :
Untuk menjadi seorang penari professional atau ternama dibutuhkan latihan yang rajin dan ulet. Demikiannya dengan seorang atlit untuk dapat menjadi atlit professional dan berprestasi dibutuhkan latihan yang rajin dan ulet.
Untuk menjadi seorang penari professional atau ternama dibutuhkan latihan yang rajin dan ulet. Demikiannya dengan seorang atlit untuk dapat menjadi atlit professional dan berprestasi dibutuhkan latihan yang rajin dan ulet.
Oleh
karena itu untuk menjadi seorang penari maupun seorang atlit diperlukan latihan
yang rajin dan ulet.
3. Sebab akibat
Proses
penalaran berdasarkan hubungan ketergabungan antargejala yang mengikuti pola
sebab akibat, akibat-sebab, atau sebab – akibat-akibat.
Contoh :
Kemarau
tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagi penyerap air
banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa ini tidak lancar.
Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya pengetahuan
para petani dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan
panen di desa ini selalu gagal.
Sumber:
http://genryusai.wordpress.com/2012/03/09/pengertian-penalaran/
http://yopipazzo.blogspot.com/2012/10/penalaran-induktif.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar