Follow Us @soratemplates

9 Maret 2011

Kiat Memotivasi Diri Sendiri

4:53 AM 1 Comments

            Lelah dengan tugas kuliah yang menumpuk..? atau mungkin males mengerjakan segala sesuatunya. Mungkin itu disebabkan karna kurangnya motivasi dalam diri. Memotivasi diri sangat penting untuk mencapai tujuan yang kita inginkan. Sama halnya dengan anak kecil yang rajin belajar agar dibelikan mainan oleh orang tuanya. Nah, anak kecil ini rajin belajar karna dimotivasi oleh orang tuanya, gimana kalo tidak ada yang bisa memotiasi diri kita..?? memotivasi diri itu lebih baik daripada memotivasi orang lain. Beberapa hari yang lalu saya membaca sebuah buku yang isinya bagaimana caranya kita untuk memotivasi diri dan mengatasi lemah semangat  yaitu dengan kiat-kiat berikut ini:
1.      Cari manfaat pekerjaan tersebut untuk diri anda
2.      Inventarisir berbagai dampak negatif, jika anda tidak mengerjakannya
3.      Baca buku-buku tentang motivasi
4.      Tempel kata-kata penggugah semangat di tempat yang mudah dilihat
5.      Pecah tujuan anda dalam tujuan-tujuan kecil
6.      Buat perencanaan harian
7.      Jangan bandingkan diri anda dengan keberhasilan orang lain
8.      Baca kisah-kisah para nabi dan ulama yang menggugah semangat
9.      Baca kisah-kisah orang sukses
10.  Ikuti pelatihan motivasi
11.  Biasakan berfikir positif bahwa “saya adalah orang yang bersemangat”
12.  Biasakan berbahasa positif
13.  Miliki semboyan “hari ini harus lebih baik dari kemarin”
14.  Mulailah dari yang paling mudah
15.  Kerjakan dengan orang lain
16.  Yakini bahwa anda orang sukses
17.  Yakini bahwa anda sudah terlambat
18.  Buat deadline “tenngat waktu”
19.  Yakini aktivitas anda
20.  Ubah pekerjaan anda yang membosankan
21.  Hindarimencari-cari alasan
22.  Inventarisir kelebihan atau prestasi anda di masa lalu
23.  Pakai timer waktu
24.  Ikuti organisasi tempat berkumpulnya orang-orang yang motivasinya tinggi
25.  Yakini bahwa anda bertanggung jawab terhadap diri sendiri
26.  Bekerjalah sesuai minat dan bakat anda
27.  Jangan mengharap hasil yang perfect
28.  Jangan sering melakukan kegiatan yang mendesak
29.  Hati-hati dengan waktu luang diantara waktu sibuk anda
30.  Jangan terlalu sering memikirkan kekurangan anda
31.  Anggap kegagalan sebagai jalan meraih sukses
32.  Jangan anggap masalah yang dihadapi sebagai masalah yang berat
33.  Yakini bahawa Allah cinta kepada orang yang bersemangat

Kiat-kiat yang saya tulis hanyalah sepenggal dari cara kita dalam memotivasi diri. Semoga saja kiat-kiat itu dapat bermanfaat untuk kita semua. Agar kita bisa menjadi orang yang sukses dunia akhirat dan optimis terhadap masa depan. Amiiin...



Nama : Rahmi Imanda
NPM : 15110587
Kelas : 1KA03

Tugas IBD

2:17 AM 0 Comments
Nama : Rahmi Imanda
NPM : 15110587
Kelas : 1KA03



MANUSIA
1.    POSISI MANUSIA DI ANTARA MAKHLUK HIDUP

Benda mati yang merupakan organisme mempunyai cirri-ciri tetap dan statis. Tetap dalam arti tidak bertambah dan tidak berkembang biak. Statis dalam arti tidak bergerak atau tidak berpindah tempat, kecuali ada kekuatan dari luar yang menyebabkannya.
Tumbuh-tumbuhan merupakan organisme dan mempunyai tingkat yang lebih tinggi daripada benda mati. Tumbuh-tumbuhan dapat berkembang dari tingkatan kecil ke besar dan memiliki cirri-ciri kehidupan antara lain mampu mengadakan metabolisme, yaitu pengambilandan penggunaan makanan, mampu mengadakan pernapasan atau respirasi, mampu mengadakan reaksi terhadap ransangan dengan tujuan untuk mempertahankan diri, mampu mengadakan pertumbuhan melalui daur kehidupan, dan mampu berkembang biak atau reproduksi. Tetapi tumbuh-tumbuhan tidak mampu berpindah dari satu tempat ke tempat lain, kecuali dengan bamtuan tenaga dari luar karena akar-akarnya terikat pada tempat tumbuhan itu tumbuh.
Binatang merupakan organisme yang mempunyai tingkat lebih tinggi daripada tumbuhan. Cirri-ciri kehidupannya di samping seperti yang dimiliki oleh tumbuh-tumbuhan, juga memilikikelebiha lain, yaitu dapat bergerak menurut kehendaknya sehingga dapat berpindah-pindah. Peralatan tubuhnya berkembang sesuai dengan lingkungan hidupnya, misalnya yang hidup di air dilengkapi dengan sirip untuk berenang dan insang untuk bernafas. Sedangkan yang hidup di daratan dilengkapi dengan kaki untuk berjalan, paru-paru untuk bernafas dan lain-lain.
Manusia secara biologis juga termasuk binatang, khususnya binatang menyusui. Tetapi, karena manusia makin sadar akan kelebihannya daripada binatang dan supaya lebih terasa sifat manisiawinya maka dalam ilmu pengetahuan social, manusia sipisahkan sari binatang. Menurut kelasnya, manusia memang mewrupakan salah satu dari mamalia (binatang menyusui), tetapi menurut sukunya, manusia termasuk anthropoid (anthropos berarti manusia), kemudia menurut infrasukunya, manusia termasuk hominoid yang brada dalam satu kelompok bersama kera-kera besar.
Perbedaan tingkatan benda mati, tumbuhan, binatang, dan manusia juga menimbulkan perbedaan tingkah laku. Tingkah laku mausia sangat kompleks jika dibandingkan dengan yang lain, karena manusia memiliki akal budi, wawasan pikiran, dan kesadaran diri. Dalam hal lain manusia menyembah kepada Sang Penciptanya menurut agama yang diyakininya. Dalam hal inilah benda mati dan makhluk lainnya tidak mungkin menyamai, apalagi melebihi manusia.
2.    ASPEK-ASPEK MANUSIA
Manusia terdiri atas dua aspek yaitu tubuh dan jiwa. Tubuh yang tidak disertai jiwa bukanlah tubuh manusia, tetapi mayat. Sebaliknya jiwa tanpa tubuh (yang tampak) dikatakan setan atau jin. Sehingga yang dapat disebut sebagai manusia haruslah mempunyai aspek tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh. Tubuh dinilai lebih rendah daripada jiwanya karena, bila seseorang mati, tubuhnya membusuk, hancur, dan akhirnya lenyap (tidak abadi), sedangkan jiwa sifatnya abadi, karena begitu jiwa meninggalkan tubuh ia akan kembali ke asalnya, yaitu Tuhan secara abadi dan tidak mengalami kehancuran.
            Aliran-aliran tentang tubuh dan jiwa manusia:
·        Aliran materialisme
Aliran ini berpendapat bahwa yang penting adalah tubuh manusia. Jiwa dalam tubuh merupakan masalah yang kurang penting karena jiwa hanya membonceng saja dalam tubuh. Ludwig Feuerbach berpendapat bahwa dibalik manusia tidak ada “makhluk” lain yang misterius yang disebut jiwa, seperti tidak adanya Tuhan dibalik alam ini.
Aliran materialism ini bersifat ateis, tidak mengakui adanya TuhanSang Pencipta asal dari segala-galanya dan tempat kembali segala-galanya.
·        Aliran Spiritualisme
Berpendapat bahwa yang terpenting pada diri manusia adalah jiwa. Plato berpendapat bahwa jiwa lbih agung daripada badan, jiwa telah ada di “alam atas” sebelum masuk ke dalam badan. Dalam kerukunannya, jiwa dan badan tidak berdiri berdampingan secara setingkat, melainkan jiwa adalah sesuatu yang keadaannya bergerak sehingga mempunyai taraf realitas yang lain jenis. Jiwa lebih asli daripada kenyataan duniawai dan mempunyai pertalian dengan nilai-nilai yang abadi.
·        Aliran Dualisme
Berpendapat bahwa tubuh dam jiwa sama pentingnya. Rene Descartes berpendapat bahwa jiwa adalah substansi yang berpikir sedangkan badan sebagai substansi yang berkeluasan. Hubungan jiwa dan badan bukanlah suatu yang hakiki sehingga tanpa salah satu unsure itu merupakan insan. Pandangan dualism ini dibedakan atas paralelisme dan monism. Dalam paralelisme, antara tubuh dan jiwa terdapat kesejajaran, keduanya sederajat. Sedangkan dalam monism antara tubuh dan jiwa telah terjadi perpaduan sehingga manunggal. Pendapat terakhir inilah yang paling umum diterima.

3.    DAYA MANUSIA
a.      Akal dan inteligensi
Inteligensi merupakan kemampuan manusia yang bersifat potensial. Leh karena itu, pemikiran aktif merupakan kekuatan yang bersifat fungsional. Kemampuan manusia berfikir mempunyai fungsi untuk mengingat kembali apa yang telah diketahui sebagai tugas dan dasarnya, kemudian membentuk konsep-konsep untuk memecahkan masalah-masalah sebagai tugas pokok dan akhirnya membentuk tingkah laku yang nyata dalam usaha mencapai tujuannya.
Inteligensi seseorang berbeda dengan orang lain, hal ini disebabkan oleh tiga factor. Pertama factor keturunan, yaitu pembawaan seseorang dari lahir yang kekuatannya dipngaruhi oleh kedua orang tuanya. Kedua, fakor kematangan yaitu, saat kemampan seseorang menerima masalah-masalah yang dipikirkan. Ketiga, factor motivasi yang kuat.
b.      Perasaan dan emosi
Pada umumnya perasaan dbedakan menjadi dua tingkat yaitu rendah dan luhur. Perasaan rendah sangat erat kaitannya dengan hal-hal yang sifatnya fisik dan biologis yang dapat dibedakan atas empat jenis: perasaan naluri, peginderaan, tanggapan dan, vital. Perasaaan naluri berhubungan dengan dorongan dasar individu, seperti lapar sehingga ingin makan. Perasaan vital timbul karena keadaan, misalnya keinginan untuk untuk menggunakan mantel.
Perasaan luhur sangat erat kaitannya dengan hal-hal yang sifatnya kerohanian yang member cirri-ciri manusiawi.
c.       Kemauan
Menurut Dra.Kartini Kartono, kemauan adalah dorongan kehendak yang terarah pada tujuan-tujuan hidup tertentu yang dikendalikan oleh pertimbangan akal budi. Paham lama berpendapat bahwa perilaku manusia yang dikendalikan oleh kemauan sebenarnya telah ditentukan oleh Tuhan Yang Mahakuasa, manuisa hanya sekedar sebagai wayang saja. Paham ini dinamakan dengan pahan determinisme, artinya segala sesuatu telah ditentukan oleh-Nya. Paham baru menyebutkan bahwa manusia mempunyai kemauan sendiri yang disebut indeterminisme, yaitu kemauan manusia bukan telah ditentukan sebelumnya, melainkan kemauan manusia itu sendiri yang tidak terbatas. Proses terjadinya kemauan dapat dibedakan mejadi tiga fase:
§  Momen dorongan, merupakan fase yang mengandung motif pendorongan bagi seseora untuk melakukan sesuatu.
§  Momen pilihan, fase seseorang sebagai homo sapiens atau homo economicus dalam berfikir untuk memilih mana yang akan dilakukannya dengan mempertimbangkan untung dan ruginya.
§  Momen keputusan merupakan fase yang dijadikan arah yang akan ditempuh oleh seseorang.
d.      Fantasi
Menurut Agus Sujanto , yang dimaksud dengan fantasi adalah suatu daya jiwa untuk menciptakan sesuatu yang baru. Pendapat lama megatakan bahwa fantasi mempunyai sifat yang pasif merupakan fantasi yang tidak dipimpin oleh akal atau kemauan manusia. Pendapat baru mengatakan bahwa fantasi mempunyai sifat aktif, disadari dan dipimpi oleh akal atau kemauan manusia sehingga bersifat positif. Fantasi memberikan arti penting dalam kehidupan manusia.
Menurut jenisnya fantasi yang disadari ada 3 macam:
Ø  Fantasi mencipta ialah fantasi yang benar-benar dapat menghasilkan sesuatu yang baru. Dengan kemajuan teknologi, manusia dapat menciptakan film fantasi.
Ø  Fantasi terpimpi ialah fantasi yang timbulkarena adanya perangsang dari luar. Misalnya, seorang penulis novel jika ingin dikatakan berhasil harus dapat membawa pembacanya ke fantasi yang diinginkannya.
Ø  Fantasi melaksanakan merupakan perpaduan antara mencipta dan fantasi terpimpin.
Dari pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa fantasi ini penting dan memiliki kegunaan dalam kehidupan manusia.
e.      Perilaku
Pendapat para ahli mengenai prilaku mausia:
Ø  Struktur jiwa menurut Sigmund Freud
Menurut Sigmund, jiwa manusia terdiri dari:
·      Lapisan kesadara yang megandung hasil-hasil pengamatan seseorang pada dunia sekitarnya.
·      Lapisan bawah sadar yang berisi hal-hal yang dilupakan.
·      Lapisan ketidaksadaran yang berisi kompleks-kompleks terdesak
Ø  Kepribadian menurut William Stern
Menurutnya perilaku anusia memiliki dua sifat;
·         Reaksi-reaksi karena adanya factor luar yang menjadi perangsang.
·         Aksi spontan sebagai factor dari dalam dan factor itulah yang bekerja terhadap prangsang.
Ø  Eksistensialisme (paham keberadaan diri) menurut Rollo May
 Menurutnya, setiap indivdu mempunyai kesadaran sebagai pusat diri yang subjektif, artinya memperthankan atau memperkuat dirinya sebagai pasat.

4.    TIPOLOGI MANUSIA
Tipologi adalah pengetahuan yang mencoba mengolong-golongkan manusia atas dasar kepribadian. Kepribadian seseorang tersusun atas dasar vitalitas jasmani dan rohaninya, disamping ada factor temperamen, karakter, dan bakat. Vitalitas jasmani seseorang bergantung pada konstruksi tubuhnya yang terpengaruh oleh factor hereditas sehingga keadaannya dapat dikatakan tetap atau konstan dan merupakan daya hidup yang sifatnya jasmaniah. Sedangkan vitalitas psikis merupakan daya hidup psikis dan merupakan energy hidup yang belum terarah secara intensional, sebagian bergantung pada alam lingkungan yang ikut membentuknya.
Karakter (sifat) seseorang sebagian ditentukan oleh hereditas sejak lahir dan sebagian lagi oleh pengaruh pendidikan. Oleh karena itu, suatu karakter dapat mengalami perubahan. Bakat seseorang ditentukan berdasarkan kelahiran atau keturunannya sehingga sifat ini juga cenderung konstan. Kondisi-kondisi keseluruhan merupakan suatu kepribadian yang merupakan suatu totalitas, tetapi dalam menentukan tipologi cenderung terletak pada aspek-aspek psikis.
Tipologi manusia yang didasarkan pada kondisi tubu manusia antara lain dikemukakan oleh Lavater dan Johann Gasper Lavater, mengatakan bahwa tubuh yang gemuk biasanya mempunyai tipe tenang  dan sabar, sedangkan mereka yang bertubuh kecil dan panjang mempunyai tipe lincah dan kurang sabar.