Pada zaman yang tak terkira lamanya. Jauh dan jauh di
pedalaman gunung tak bernama, tinggallah seorang anak bernama Sandra. Ia
tinggal dengan neneknya di sebuah pohon yang dengan ajabnya telah berubah
menjadi sebuah rumah. Mereka berdua hidup dengan rukun dan damai. Hidup di
pegunungan membuat Sandra berteman dengan binatang-binatang yang ada disana.
Saat Sandra berusia 12 tahun, dia
mendengar suara raungan seekor binatang dari dalam hutan. Sandra mencari asal
usul suara itu. Setelah jauh berjalan di tengah-tengah gunung, Sandra melihat
seekor bayi singa yang sedang menangis, tak jauh dari sana Sandra melihat dua
ekor singa yang sudah mati, badannya dipenuhi luka-luka. Bayi singa itu
sekarang telah menjadi sebatang kara. Sandra melihat tusukan pisau pada induk
si bayi singa. Sandra lalu mengambil pisau itu. Di pisau itu terdapat sebuah
ukiran berbentuk naga. Kemudian ia menyimpan pisau itu dan memutuskan untuk
merawat bayi singa itu dan menamainya dengan Kingli. Sandra sudah diajari ilmu
bela diri oleh neneknya saat berusia lima taahun, dan semenjak kehadiran Kingli,
Sandra mempunyai teman dan lawan main dalam berlatih ilmu bela diri. Kehebatan Kingli
dalam ilmu bela diripun, hampir sama hebatnya dengan Sandra. Sandra dan Kingli
telah menjadi sahabat dekat. Setiap sore, sepulang mencari makanan di hutan,
mereka selalu lomba lari melewati rawa-rawa dan tempat-tempat bernahaya
lainnya. Hutan telah menjadi tempat bermain bagi Sandra.
“Kingli, dimana kamu..?”
“Kingliiiiii.... jangan bercanda, dimana kamu?” Kingli
menghilang saat mencari daun obat-obatan di tengah rawa. Sandra berjalan
menelusuri jalan sambil berteriak memanggil Kingli. Namun, ia tak kunjung
muncul. Kemudian ia melihat kalung pemberiannya kepada Kingli, saat ia memenangkan
lomba lari. Sandra kaget melihat kalung itu di lumuri darah. Sandra melihat banyak
tetesan darah di atas dedaunan. Ia mengikuti jejak darah itu. Setelah berjalan
cukup jauh, sampailah Sandra di sebuah kota. Sandra melihat banyak orang yang
sibuk dengan aktivitas masing-masing. Sandra terpana dengan pemandangan yang
sedang dilihatnya. Sebuah kota besar dengan pemandangan yang sangat eksotik,
ditengahnya terdapat sebuah istana yang sangat megah dengan menara yang
menjulang tinggi mengelilinginya. Kemudian perhatian Sandra teralihkan oleh
seekor kuda yang ditunggangi oleh seorang pemuda. Pemuda itu memegang sesuatu,
dan... itu Kingli, ia terjebak di dalam jeruji besi. Pemuda itu membawa Kingli
memasuki istana. Sandra berlari mengejarnya. Saat memasuki pintu gerbang,
Sandra dicegat oleh beberapa pengawal. Sandra memaksa masuk dan para pengawal itupun
dibuat pingsan olehnya.
“Kimgli...
dimana kamu?” Sandra berteriak memanggil. Keributan yang dibuatnya membuat
heboh istana. Pengawal-pengawal istana mengejarnya, tapi lagi-lagi Sandra
membuat para pengawal itu tidak bisa berkutik. Puluhan pengawal berhasil
dibuatnya pingsan dengan jurus karatenya. Saat memasuki istana, Sandra berhasil
di tangkap.
bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar