“Hidup di jalan bukan untuk pelarianJalanan bukan sandaranJalanan bukan pelarianJalanan bukan hayalan”
Bait
diatas hanya sepenggal dari sekian bait yang dinyanyikan oleh anak-anak
jalanan. Ingatkah kamu akan bait-bait yang dinyanyikan oleh anak jalanan? Bait
yang mereka nyanyikan bukanlah sekedar bait untuk menghibur para pendengar.
Bait itu adalah
suara hati mereka.
Bait itu adalah
jeritan hati mereka.
Bait itu adalah
hidup mereka.
Ada satu bait lagi yang membuatku
terpaku “jalanan adalah sekolah kami”.
Tidak terbayang dipikiranku, bagaimana bisa jalanan menjadi sekolah bagi
mereka. Tapi itulah realitanya. Saat aku bisa menikmati sekolah dari sekolah
dasar bahkan taman kanak-kanak hingga kuliah seperti saat ini, sedangkan mereka
belajar melalui sepak terjang kerasnya hidup. Saat memikirkan anak jalanan,
banyak hal yang aku pikirkan. Banyak gambaran yang terbayang diotakku, anak
kecil, preman, ibu-ibu, bahkan yang lanjut usia, ada juga yang sering duduk
dipinggiran jalan ataupun yang di jembatan. Saat aku mengingat mereka, aku
berpfikir, mereka adalah saudaraku. Ya Allah ampuni aku yang masih lalai dengan
saudaraku. Bahkan saat mereka bernyanyi di angkutan umum, aku bahkan pernah
merasa risih dengan kehadiran mereka, mungkin dengan pakaian mereka, ataupun
kata-kata mereka yang terkadang membuatku takut.
Seandainya aku terlahir seperti
mereka...
Sungguh
aku bersyukur padaMu ya Allah, aku tidak bisa membayangkan kerasnya hidup mereka,
karna aku yakin, faktanya jauh lebih sulit. Tapi, melihat senyuman adik-adik
jalanan yang bermain di pinggiran jalan, sering membuatku terkesima. Aku
teringat dengan Rio, Fajar, dan teman-teman mereka yang lain. Mereka adalah
anak-anak jalanan yang sering bermain dan tidur di sekitar kosanku. Mereka
hidup saling berbagi. Makan satu bungkus berdua, tidur bersama, berbagi rezeki,
dan saling menghibur satu sama lain. Ada rasa kekeluargaan yang hadir diantara
mereka, yang sering membuat diri ini tersindir dan malu.
“jalanan
bukan pelarian” kini aku tahu, bahwa jalanan memang bukanlah pelarian, tetapi
kehidupan yang harus mereka hadapi. Saudara-saudariku anak jalanan, semoga Allah
senantiasa melindungi kalian, menjaga kalian, dan melapangkan rezeki kalian.
Terima kasih anak jalanan, meski kalian belajar dari kerasnya hidup di jalanan,
tapi aku bahkan orang-orang di seluruh dunia belajar dari kalian.
Salam anak jalanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar